Jumat, 28 Oktober 2022

SAVE THE PLANET, SAVE OUR LIFE

Oktober 28, 2022 0 Comments

 

Berikut ini 10 Steps cara melindungi lingkungan kita melalui hal - hal sederhana yang kita lakukan setiap hari, yaitu sebagai berikut :

1. Mematikan lampu jika tidak digunakan.

2. Gunakan tas yang dapat diurai.

3. Menjaga keseimbangan ekositem tanah.

4. Daur ulang barang.

5. Gunakan botol yang dapat digunakan berulang kali.

6. Hindari Bahan kimia yang beracun.

7. Bawa Makanan dari rumah.

8. Bagikan buku lama anda dengan orang lain untuk mengurangi penggunaan kertas.

9. Gunakan kedua sisi kertas.

10. Stop penggunaan kertas.

nah, itu dia beberapa hal sederhana yang bisa kita kerjakan untuk menyelamatkan bumi.

semoga bermanfaat.


Rabu, 28 September 2022

LIFE IN PLASTIC IS NOT FANTASTIC, GUYS !

September 28, 2022 0 Comments


dok.liputan6

Di Indonesia volume sampah mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan penduduk. Kementerian Lingkungan Hidup mencatat pada tahun 2012 rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sampah sekitar 2 kg per orang per hari. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diperkirakan berapa banyak volume sampah yang dihasilkan oleh suatu kota. Setiap hari dengan mengalikan jumlah penduduknya dengan 2 kg per orang per hari (Viva News, 2012).  Apabila penduduk Indonesia Tahun 2022 sebanyak 275.361.267 jiwa maka dapat diprediksi jumlah sampah yang dihasilkan tiap harinya kurang lebih 550.722 ton. Dapat dibayangkan bagaimana kondisi bumi kita dengan sekian banyak sampah tiap harinya ? Life in Plastic is Not Fantastic, isn’t it?

Apriyanto dan Aryanti (2013) dalam rimbakita.com memberikan pengertian tentang plastik, yaitu suatu bentuk barang yang berasal dari material polimer yang didinginkan serta digunakan untuk mengemas. Menurutnya plastik dapat dicetak dengan berbagai macam jenis dan bentuk. Plastik dikelompokkan berdasarkan kemampuannya untuk didaur ulang. Jenis plastik ini biasanya ditandai dengan kode tertentu yang dibuat oleh American Society of Plastic Industry

Gb. 1. Kode plastik berdasarkan American Society of Plastic Industry

 Kode tersebut berbentuk segitiga panah dan didalamnya ada nomor yang menjadi kode dan resin yang mempunyai informasi tertentu, yaitu : 

1.  PET. Polyethylene terephtalate dengan kode PET adalah plastik yang pemakaiannya ditujukan hanya sekali pakai. Contoh plastik jenis ini adalah botol kecap, botol obat, botol air mineral, botol kosmetik, botol jus, dan juga botol minyak goreng.

2.  HDPE. High-Density Polyethylene berkode HDPE adalah plastik yang aman untuk digunakan, karena mempunyai kemampuan mencegah reaksi kimia. Jenis ini sangat cocok untuk digunakan sebagai botol susu cair, botol kosmetik, botol obat, dan juga jerigen pelumas.

3.    PVC adalah kode dari Plyvinyl Chloride adalah plastik yang terbuat dari resin keras dan liat serta mengandung DEHA, sehingga kurang baik digunakan sebagai pembungkus makanan. Contoh penggunaan PVC yaitu pipa air, botol pembersih, taplak meja, mainan, dan botol sambal.

4.    LDPE atau Low-Density Polythylene merupakan plastik yang dibuat dari minyak bumi serta memiliki resin kuat dan keras. Jenis ini dianggap sebagai yang paling bermutu baik dan aman. Contoh plastik LDPE antara lain botol, tas kresek, pembungkus daging beku, dan juga perangkat komputer.

5.  PP atau Polypropylene enis bahan plastik ini tahan terhadap suhu tinggi dan sering digunakan untuk tempat menyimpan makanan, botol minum, botol minuman bayi, tempat margarin, bungkus makanan, botol obat, saus, dan sirop. Jenis plastik ini juga sangat aman untuk digunakan sebagai tempat makanan dan minuman.

6.    PS atau Plystyrene juga mudah dibentuk ketika ada dalam suhu panas tinggi dan mempunyai sifat sangat kaku apabila berada dalam suhu ruang. Plastik jenis PS biasanya dibuat menjadi nampan, gelas plastik, styrofoam, kotak CD, dan juga mainan anak.

7.   O atau Other merupakan jenis plastik selain dari jenis-jenis yang telah disebutkan. Jenis ini biasanya dibentuk dengan mencampurkan dua atau lebih jenis plastik lainnya. Adapun contoh penggunaan plastik O yaitu suku cadang mobil, galon air, botol susu bayi, peralatan rumah tangga, sikat gigi, dan lego.

 DAMPAK SAMPAH PLASTIK KEPADA LINGKUNGAN

A.    Pencemaran Udara

Plastik adalah bahan yang sangat mudah terbakar, sehingga dapat meningkatkan peluang terjadinya kebakaran. Belum lagi asap yang dihasilkan dari pembakaran plastik mengandung gas beracun seperti Hidrogen Sianida (HCN) dan Karbon Monoksida (CO) yang berbahaya bagi tubuh. Dampaknya bagi lingkungan adalah menyebabkan pencemaran udara.

Terkait hal ini UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah membuat larangan bagi setiap orang untuk membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah. Namun nampaknya masyarakat belum mendapat sosialisasi yang baik tentang pelarangan tersebut, sehingga perilaku membakar sampah di tempat terbuka masih terus dilakukan masyarakat. Selama ini ada anggapan bahwa sampah hanya menimbulkan dampak pemanasan global jika dibakar. Berdasarkan hasil penelitian anggapan tersebut tidak 100% benar. Sampah yang dibuang begitu saja ternyata juga berkontribusi dalam mempercepat pemanasan global karena sampah menghasilkan gas metan (CH4). Rata-rata tiap satu ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metan. Gas metan itu sendiri mempunyai kekuatan merusak hingga 20-30 kali lebih besar daripada CO2. Gas metan berada di atmosfer dalam jangka waktu sekitar 7-10 tahun dan dapat meningkatkan suhu sekitar 1,3° Celsius per tahun (Norma Rahmawati, 2012).

B.    Pencemaran Tanah dan Air.

Membuang plastik ke alam bebas juga tidak dianjurkan, karena sulit terurai oleh mikroorganisme dan mengakibatkan penurunan populasi fauna di tanah. Dampak buruk yang dihasilkan adalah menurunnya persediaan mineral organik dan anorganik dan juga menghalangi ruang udara, sehingga jasad renik kekurangan oksigen di dalam tanah.  Walaupun plastik berguna bagi kita untuk beberapa saat, tetapi plastik memerlukan beberapa dekade untuk terurai di dalam tanah maupun laut kita .

 

Gb. 2. Daur hidup plastik

 C.   Kesehatan Manusia

Penggunaan berulang diketahui bisa membahayakan kesehatan, sebab botol yang berbahan PETE bisa larut ke dalam minuman. Apabila larut, bahan tersebut dapat memicu munculnya racun DEHA yang dapat menyebabkan masalah hati, masalah reproduksi, gangguan hormon, dan pemicu kanker. Kemudian, pada produk dengan label O atau other yang berbahan dasar PC atau polycarbonate  mengandung bisphenol A atau BPA, yang jika sering terpapar dalam jumlah tinggi diduga dapat menyebabkan beberapa risiko kesehatan, seperti kelainan genetik, kanker, penyakit metabolik termasuk obesitas dan diabetes, Penurunan usia harapan hidup, dan Gangguan pertumbuhan badan. Menurut Alodokter.com, penggunaan produk ber-BPA selama masa kehamilan diketahui dapat terdeteksi dalam darah dan ASI, sehingga dapat membahayakan bayi.

 PENCEGAHAN DAN PENANGANAN LIMBAH PLASTIK PADA MASYARAKAT

Menurut Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs (2012) Data RISKESDAS 2010 menyatakan bahwa rumah tangga di Indonesia umumnya menerapkan 6 metode penanganan sampah, yaitu :

1) Diangkut oleh petugas kebersihan (23,4%),

2) Dikubur dalam tanah (4,2%),

3) Dikomposkan (1,1%),

4) Dibakar (52,1%),

5) Dibuang di selokan/sungai/laut (10,2%) dan

6) Dibuang sembarangan (9%).

Dapat disimpulkan bahwa penanganan sampah di Indonesia belum sepenuhnya berhasil, hanya 24,5 % tertangani dengan baik, sisanya belum bisa ditangani oleh pemerintah dengan baik yaitu sampah masih dibakar, dikubur dalam tanah, dan sampah dibuang di sembarang tempat. Adapun beberapa altenatif yang bisa digunakan untuk  mengurangi dampak limbah plastik di masyarakat, adalah :

1.    Menggunakan tas belanja ramah lingkungan.

Tingginya tingkat konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan jumlah sampah plastik. Semakin meningkatnya daya beli masyarakat menyebabkan semakin meningkatnya sampah plastik yang merupakan kemasan produk maupun tas belanja plastik. Ketergantungan kita dengan plastik sebenarnya bisa dihentikan dengan banyak cara, salah satunya dengan mulai beralih kepada penggunaan kantong yang tidak hanya sekali pakai. Tas belanja dengan bahan kain atau tote bag adalah salah satu pilihannya. 

 

Gb. 3. Tas Kain

Tas kain belanja ramah lingkungan ini adalah kantong belanja yang terbuat dari bahan – bahan yang bisa didaur ulang. Selain lebih kuat, Tas dengan bahan kain juga memiliki ukuran yang lebih besar dari kantong plastik. Bahan yang kuat dan ukuran yang lebih besar sehingga bisa dipakai untuk banyak keperluan dan digunakan terus menerus.

2.    Daur ulang

Barang bekas berbahan plstik dapat disulap menjadi barang yang eyecatching dan usefull ditangan orang yang kreatif. Dari banyaknya sampah plastik dan kertas yang ada di masyarakat dapat dipilah apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai kerajinan. 

 

Gb. 4. Hiasan bunga dari plastik

 Contoh kerajinan daur ulang dari botol plastik bekas di antaranya adalah mainan robot, celengan anak, keranjang sampah, pot tanaman, hingga tempat pensil.

3.    Ecobrick

Ecobrick adalah sebuah inovasi visioner yang dikembangkan sebagai solusi pengolahan limbah plastik. Diambil dari dua kata pembentuknya, eco dan brick, Ecobrick secara sederhana didefinisikan sebagai bata ramah lingkungan. 

 

Gb. 5. Ecobrick

Manfaat Ecobrick selain mengurangi pencemaran juga memberikan manfaat dilihat dari segi fungsinya dan segi ekonomisnya. Dari sisi fungsional, manfaat ecobrick diketahui sering menjadi material dasar dalam memproduksi sebuah barang. Mulai dari pembuatan furnitur, perabotan indoor, hingga material pembentuk sebuah bangunan semisal dinding sebuah ruang. Meskipun sederhana bentuknya, Ecobrick benar-benar dapat menjadi material substitusi bangunan seperti batu bata merah atau batako. Selain manfaat diatas, ecobrick bermanfaat secara ekonomi karena dapat mengirit biaya pembuatan produk-produk yang disebutkan sebelumnya. Saat ini, Ecobrick banyak dijual ke platform-platform jual beli online. Bahkan, sejumlah bank Sampah di beberapa wilayah di Indonesia pun bersedia membeli ecobrick dengan sejumlah uang tunai.

 

 Daftar Pustaka :

Alodokter.com., “Kenali Bahaya Kemasan Plastik dari Kode Segitiga di Bawahnya ”, 17 September 2021. <https://www.alodokter.com/cermati-kode-segitiga-di-bawah-kemasan-plastik-anda> [diakses, 26 September 2022]

Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs, ”Managemen sampah”, 2012.  http://mdgsindonesia.org/official/index.php/component/content/article/19tulisan/artikellingkungan/37-manajemen-sampah [Diakses, 26 September 2022]

Norma Rahmawati, 21 Maret 2012. “ Mengurangi sampah bagian dari investasi ”. <https://www.kompasiana.com/norm/550e8eb0813311b62cbc6450/mengurangi-sampah-bagian-dari-investasi?page=2&page_images=1> [Diakses, 26 September 2022]

Rimbakita.com, “Plastik – Pengertian, Sejarah, Jenis, Bahan, Proses & Dampak”. <https://rimbakita.com/plastik/> [diakses, 26 september 2022]

Universaleco.id. “Ecobrick : Solusi pengelolaan limbah efektif di Zaman Modern”. <https://www.universaleco.id/blog/detail/ecobrick-cara-membuat-manfaat/92> [Diakses, 26 September 2022]

Levi, Purwanti. Adopsi inovasi pengelolaan sampah perkotaan : Menimba pengalaman kota curitiba brazil.

 

Jumat, 03 Desember 2021

PELUANG USAHA BUDIDAYA TALAS SISTEM AGROFORESTRI

Desember 03, 2021 0 Comments

Talas-talasan termasuk dari famili Araceae yang merupakan tumbuhan penghasil umbi-umbian dengan nilai manfaat tinggi.  Dahulu, pemanfaatan talas lebih dominan pada umbi nya saja.  Sebagai contoh, di Kota Bogor banyak dijumpai para penjual umbi talas yang bahkan dikenal sebagai “talas Bogor”.  Salah satu dari talas-talasan yang memiliki beraneka manfaat bagi masyarakat adalah talas beneng (Xanthosoma undipes K. Kock).  Saat ini, setiap bagian tanaman, baik umbi, batang, dan daun talas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk. 

PELUANG USAHA BUDIDAYA TALAS SISTEM AGROFORESTRI

Umbi dan pelepah daun talas beneng memiliki kandungan gizi yang tinggi sebagai sumber pangan.  Selain dapat dikonsumsi langsung, umbi talas beneng berpotensi sebagai bahan baku pembuatan tepung, keripik dan berbagai produk lainnya.  Oleh karena itu talas beneng dapat dikelompokan sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang dikelola bersama dengan kayu dalam hutan rakyat agroforestri.


Keunggulan Budidaya Talas Dengan Pola Agroforestri

- Tahan naungan, dapat dibudidayakan dengan pola agroforestri

-  Melalui pola agroforestri, kawasan hutan berkontribusi terhadap pendapatan petani

- Budidaya relatif mudah

- Lebih tahan hama dan penyakit

- Lima bulan setelah tanam, petani sudah dapat menikmati hasil dari panen daun. Daun yang sudah - kering dan dicacah sudah diekspor ke Australia

- Peluang untuk pengembangan usaha karena permintaan tinggi

 

Perbedaan Budidaya Talas dengan Mono dan Agrofrestri

- Talas dengan pola Agroforestri lebih tinggi daripada talas dengan pola biasa.

- Talas dengan pola Agroforestri memiliki daun lebih lebar daripada talas dengan pola biasa.

- Talas dengan pola Agroforestri memiliki daun lebih panjang daripada talas dengan pola biasa.



Peluang Budidaya Talas dengan Iklim di Indonesia

Talas tumbuh tersebar di daerah tropis, sub tropis dan di daerah beriklim sedang. Pembudidayaan talas dapat dilakukan pada daerah beriklim lembab (curah hujan tinggi) dan daerah beriklim kering (curah hujan rendah), tetapi ada kecenderungan bahwa produk talas akan lebih baik pada daerah yang beriklim rendah atau iklim panas.


Curah hujan optimum untuk pertumbuhan tanaman talas adalah 175 cm per tahun. Talas juga dapat tumbuh di dataran tinggi, pada tanah tadah hujan dan tumbuh sangat baik pada lahan yang bercurah hujan 2.000 mm/tahun atau lebih.


Tanaman talas untuk mendapatkan hasil yang tinggi, harus tumbuh di tanah drainase baik dan pH 5,5–6,5. Tanah yang bergambut sangat baik untuk talas tetapi harus diberi kapur 1 ton/ha bila p H nya di bawah 5,0.


Tanaman talas membutuhkan tanah yang lembab dan cukup air, bila tumbuhan kekurangan air, maka kadar auksin akan meningkat dan terjadi pemacuan terhadap sintesis absisin (Firdaus dkk, 2006). Bagi tumbuhan talas ketersediaan air sangat mempengaruhi pertumbuhan. Oleh sebab itu, musim tanam yang cocok untuk tanaman ini ialah menjelang musim hujan, sedang musim panen tergantung kepada kultivar yang ditanam.


Talas dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 1.300 m dari permukaan laut.


Di Indonesia sendiri talas dapat tumbuh di daerah pantai sampai pergunungan dengan ketinggian 2.000 m dari permukaan laut, meskipun sangat lama dalam memanennya.


Estimasi penghasilan

- Panen daun hingga  8 kali /tahun (daun talas beneng). 


- Harga jual daun siap rajang adalah Rp 1.300- Rp 1.500/kg, sementara harga daun mentah belum siap rajang Rp 1.000/kg


- Berat basah 1 daun = 200-500 gram. Jumlah tanaman adalah 8000/ha (lahan datar) dan 6000 tanaman (lahan miring). Satu kwintal daun basah dapat menjadi 15 kg daun kering angin siap rajang. Dengan asumsi dalam 1 ha bisa memanen = 200 gram x 3 daun x 8000 tanaman = 4800.000 gram (4800 kg), maka dalam 1 tahun panen bisa mendapat penghasilan 4800 kg x  8 kali panen x 1000 = Rp 38.400.000


- Jika petani/kelompok tani memiliki mesin pengrajang, hasil rajangan bisa dijual Rp 15.000- Rp 18.000/kg, maka dalam 1 tahun panen bisa mendapatkan penghasilan 10/100 x 4800 kg x 8 kali panen x 15.000 =Rp 57.600.000 – Rp 69.120.000


PELUANG PERMINTAAN EKSPOR KE LUAR NEGERI




Dengan begitu banyaknya permintaan pasar baik  dari dalam maupun luar negeri, maka usaha talas ini masih sangat potensi untuk dikembangkan.


Ketersediaan bahan baku di alam (untuk rajangan daun) sangan mendukung dalam proses produksi.
Seiring dengan berjalannya waktu, untuk bahan baku maka talas dengan beraneka varietas ini sangat layak untuk di budidayakan.


Usaha talas ini bisa jadi solusi untuk masyarakat di masa seperti sekarang, tetapi hal ini tentu sangat perlu dukungan dari pihak-pihak terkait.


Kamis, 25 November 2021

Hasil Hutan Bukan Kayu Talas Bening

November 25, 2021 0 Comments

Talas-talasan termasuk dari famili Araceae yang merupakan tumbuhan penghasil umbi-umbian dengan nilai manfaat tinggi.  Dahulu, pemanfaatan talas lebih dominan pada umbi nya saja. Saat ini setiap bagian tanaman, baik umbi, batang, dan daun talas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk. 


Umbi dan pelepah daun talas beneng atau bening memiliki kandungan gizi yang tinggi sebagai sumber pangan.  Selain dapat dikonsumsi langsung, umbi talas beneng berpotensi sebagai bahan baku pembuatan tepung, keripik dan berbagai produk lainnya.  Oleh karena itu talas beneng dapat dikelompokan sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang dikelola bersama dengan kayu dalam hutan rakyat agroforestri.

Hasil Hutan Bukan Kayu Talas Bening
Sumber: Google Img

MORFOLOGI TALAS BENENG

Talas beneng memiliki karakteristik yang berbeda dengan talas dari daerah lainnya. Talas ini tumbuh liar di lereng gunung, memiliki batang yang besar dan panjang serta pada bagian akarnya terdapat umbi-umbi kecil (kimpul) yang bergerombol. Selain kimpul, bagian utama yang dapat dimakan adalah batang.


Talas beneng merupakan jenis ubi-ubian asli Pandeglang yang penanaman dan pengelolaannya telah berhasil dikembangkan warga kelompok tani yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti keripik kue dan bahan dasar penganan lainnya.


Bagian yang dapat dimakan dari talas ini cukup banyak. Batang umbi berumur lebih dari dua tahun, panjang mencapai 120 cm dengan bobot 42 kg dan ukuran lingkar luar 50 cm. Talas banten memiliki kadar protein, mineral dan serat pangan yang relatif tinggi.


MANFAAT TALAS BENENG

Prof Dr Ahmad Sulaeman, Guru Besar IPB University mengatakan potensi talas Beneng sangat tinggi karena kapasitas produksi yang tinggi, relatif tahan hama dan penyakit.


Berdasarkan kandungannya, Talas Beneng juga memiliki kandungan-kandungan yang penting bagi tubuh. Berdasarkan hasil uji laboratorium, Talas Beneng memiliki kandungan sebagai berikut.

kandungan talas beneng

Dari beberapa kandungan di atas, menurut Prof Dr Ahmad Sulaeman Talas bening sangat baik untuk kesehatan, seperti:

1. Bagus untuk penderita diabetes

2. Konsumsi terbaik untuk penderita Hipertensi

3. Mencegah penyakit jantung

4. Memperbaiki penglihatan

5. Meningkatkan fungsi kognitif

6. Memperbaiki kesehatan kulit

7. Meningkatkan fungsi sistem imun

8. Baik untuk pencernaan

9. Mencegah kanker

10. Dapat membantu menurunkan berat badan.


Selain dari manfaat untuk kesehatan, Talas beneng juga memiliki nilai pasar yang bagus. Tidak hanya untuk pasar local, Talas juga cukup menjanjikan di pasar Eksport.


Dilihat dari banyaknya manfaat Talas beneng, maka sangat penting untuk meningkatkan bidudaya talas beneng.


BUDIDAYA TALAS BENENG

Syarat Tumbuh

• Dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, lebih optimal pada tanah berpasir seperti alluvial

• pH tanah 5.5-6.5

• Ketinggian optimal 250-1300 m dpl

• Curah hujan 1.000 mm/th

• Suhu optimal 21-27

• Cahaya : terbuka sampai ternaungi 60%


Penyiapan Bibit

• Bibit dari anakan/Tunas Umbi

- Anakan setelah dipisahkan dari induknya sebaiknya disemai dengan jarak tanam rapat sampai terbentuk umbi.

- Setelah terbentuk umbi bisa pindah tanam ke lokasi dengan cara digali, sebagian akar dibuang dan daun dipotong kecuali yang masih kuncup.

- Note : petani anakan langsung tanam

• Bibit dari Umbi

- Di angina anginkan dan disemai

- Di petani langsung tanam.


Penyiapan Bibit

• Bibit dari Huli/tanaman bekas panen

- Potong daun

- Sisakan sedikit umbi di pangkal akar

• Bibit dari umbi mini tidak terjual

- Umbi bisa dipotong disetiap mata tunas

- Umbi disemai atau langsung tanam

• Bibit dari umbi sisa panen

- Umbi bisa dipotong disetiap mata tunas

- Umbi disemai atau langsung tanam


Penyiapan Lahan

• Olah Tanah Sempurna

- Tanah dibersihkan, rumput dan tanaman lainnya dibabad

- Penggemburan lahan bisa dengan bajak/cultivator

- Pembuatan lubang tanam

- Aplikasi pupuk organik (2-5 kg/lubang)

• Tanpa Olah tanah

- Tanah dibersihkan

- Pembuatan lubang tanam

- Aplikasi pupuk organik


Penanaman

• Pemilihan bibit

• Pengaturan jarak tanam

- Tanpa tegakan 1 x 1 m (8.000-10.000 tanaman/ha)

- Dibawah tegakan menyesuikan ( 2 x 2 m sampai 3 x3 m, tergantung tanaman utama diatasnya)

• Penanaman sebaiknya saat musim hujan

• Membuat lubang tanam sedalam 15-20 cm

• Mata tunas tegak ke atas

• Anakan dan huli semua daun tua dipangkas

• Penyulaman maksimal 15 HST

• Tutup lubang tanam dengan pupuk organik dan tanah Pemeliharaan

• Penyiangan : saat 3 dan 7 bulan atau tergantung pada gulma yang dapat menurunkan hasil.


Dilakukan secara mekanis.

• Pemangkasan daun tua setelah 3 bulan, menyisakan 3-

4 daun muda (mempercepat proses pertumbuhan dan pembesarn umbi)

• Pemupukan dasar (150-200 kg NPK/Ha) umur 3 bulan setelah tanam.

• Pengendalian OPT (hampir tidak ada); hasil identifikasi keberadaan OPT Beneng telah dilakukan oleh Tim Untirta. Keberadaan OPT terkendali dengan mekanisme alam (musuh alami).

 

Panen

• Panen Daun

- Setelah 3 bulan : 3-4 daun tua (0.2 kg)

- Setelah 4 bulan : 3-4 daun tua ( 0.3 kg)

- Setelah 5 bulan sd panen : bisa mencapai 1 kg/phn

• Panen Umbi

- Panen saat 8 – 12 bulan produksi 3-6 kg

- > 12 bulan 10-15 kg/ha

- Panen dengan populasi 8.000 tan/ha berkisar antara

30-80 t/ha


 Sumber: 

http://balitek-agroforestry.org/2021/10/read/berita_63/

https://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/2644/

https://www.harian7.com/2020/10/prospek-cerah-budidaya-talas-beneng.html

https://ipb.ac.id/news/index/2020/11/prof-dr-ahmad-sulaeman-talas-beneng-punya-potensi-besar-untuk-ekspor/efee1bd8c0e27fc70819bc38ac7d5f3d

https://banten.litbang.pertanian.go.id/new/index.php/berita/2261-beneng-si-talas-raksasa-dari-banten

Jumat, 22 Oktober 2021

MENGENAL PERHUTANAN SOSIAL

Oktober 22, 2021 0 Comments

 

Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau Hutan Hak/Hutan Adat yang dilaksanakan oleh Masyarakat Setempat atau Masyarakat Hukum Adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Adat dan kemitraan kehutanan.  Sedangkan, Kemitraan Konservasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya

Program perhutanan sosial dilaksanakan agar masyarakat dapat mengakses manfaat dari hutan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus meningkatkan peran masyarakat dalam melestarikan hutan.  Diharapkan melalui program PS, pengelolaan hutan tidak hanya mendatangkan keuntungan ekologis, tetapi juga manfaat ekonomi, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar dan di dalam hutan. Sejak UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dinyatakan mulai berlaku, pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 23/2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan sebagai turunan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Untuk melaksanakan ketentuan pada PP Nomor 23/2021 (Pasal 247 : “Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan Perhutanan Sosial diatur dalam Peraturan Menteri”), maka telah ditetapkan Permen LHK No.9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial dan telah diundangkan pada tanggal 1 April 2021. Sesuai data Dishutprov Jatim (Desember 2020), bahwa jumlah SK PS di Jawa Timur yang telah terbit yaitu sebanyak  272 Unit SK, terdiri dari 20 Unit SK dengan skema IPHPS dan 252 Unit SK PS dengan skema Kulin KK yang tersebar di beberapa Kabupaten di Jawa Timur. Dalam Pengelolaan PS dikenal 5 (lima) Seri Pendampingan PS yang terdiri dari  Pendampingan tahap awal, pengelolaan dan pengembangan kawasan hutan dan lingkungan, Kerjasama akses permodalan dan akses pasar, pengelolaan pengetahuan, serta monitoring dan evaluasi.

Gambar 1. Lima Seri Pendampingan PS

A.  Pendampingan Tahap Awal

Pendampingan Tahap Awal Perhutanan Sosial merupakan   kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pendamping dan  pemegang izin/hak perhutanan sosial (KPS/Perdirjen PSKL No. P.3 Tahun 2016) paska terbitnya izin Perhutanan Sosial. Pendampingan sangat penting dalam rangka memperkuat Kapasitas Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) dalam hal Perencanaan PS,  memfasilitasi  penyusunan Rencana Modal Usaha KUPS, dan menyusun  sistem pemantauan dan evaluasi. Hal ini bertujuan mengembangkan Kapasitas Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) dalam hal legalitas kelembagaan, penyiapan dokumen-dokumen kesepakatan,  peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan pengelolaan pengetahuan.

B. Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan dan Lingkungan

Kegiatan Utama dalam Pengelolaan Kawasan Hutan dan Lingkungan, yaitu Penataan areal perhutanan sosial, dan  Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Umum/Rencana Pengelolaan (RKU) didasarkan pada regulasi di masing-masing skema Perhutanan Sosial. Tujuan dilaksanakannya hal diatas, ialah :

 Memberikan  acuan  mengenai langkah-langkah  menyepakati  batas izin perhutanansosial dan mengidentifikasi kerja sama yang diperlukan antar pemegang izin/hak.

 Memberikan acuan mengenai langkah-langkah  menandai,  mendata potensi, menyusun blok, dan menyusun  rencana, serta resolusi konflik dalam mengelola  izin perhutanan sosial.

  Memberikan   acuan   mengenai  langkah-langkah    pengelola  izin PS dalam mengelola  ruang  kelolanya agar memenuhi ekonomi berkelanjutan,  sosial, budaya, dan lingkungan. 

C. KERJA SAMA, AKSES PERMODALAN DAN AKSES PASAR

Persiapan  yang  perlu  dilakukan  oleh  KPS dan  KUPS  sebelum  mengakses berbagai peluang permodalan adalah sebagai berikut :

  • Tersedianya dokumen legalitas KPS dan KUPS seperti Akta Notaris KPS dan Akta Notaris Badan Usaha KUPS
  • Tersedianya dokumen tata kelola Kawasan seperti RKU, RPHD, RP-Kemitraan Kehutanan, RKT dan Rencana Model Usaha
  • Tersedianya dokumen pendukung lain seperti Buku Rekening atas  nama KPS dan KUPS, NPWP, Surat Keterangan Domisili Kantor KPS dan KUPS, Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil, SIUP, TDP dan lain-lain
  • Lokasi pelaksanaan usaha tidak sedang berkonflik dengan pihak manapun
  • Usaha produk ataupun jasa sudah mulai berjalan paling tidak satu tahun
  • Memiliki kepastian konsumen dan pasar, dapat ditunjukkan dengan adanya dokumen kerja sama usaha dan  bukti – bukti transaksi usaha
  • Memiliki SOP administrasi yang jelas, dapat ditunjukkan dengan adanya SOP administrasi dan keuangan
  • Bukti hasil audit keuangan, paling tidak audit internal dari KPS dan KUPS


Model kerjasama Izin perhutanan Sosial :

1. Kerja Sama dalam rangka penguatan kelembagaan dan tata kelola kawasan

2. Kerjasama dalam rangka peningkatan SDM KPS dan KUPS

3. Kerjasama dalam rangka penelitiansumber daya kawasan

4. Kerjasama dalam rangka pengembangan usaha.

KPS/KUPS dapat menyiapkan dokumen  kerja sama  perhutanan sosial dalam  bentuk  Nota Kesepahaman Bersama (NKB) dan Perjanjian Kerja Sama Teknis (PKST), baik kerja sama dalam rangka penguatan tata kelola maupun dalam rangka pengembangan usaha perhutanan sosial.

D.  PENGELOLAAN PENGETAHUAN

Di dalam Pengelolaan pengetahuan terdapat 3 tahapan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pemantauan. Pada tahap perencanaan, pendamping PS dan anggota KPS maupun KUPS bersama – sama menyusun dokumen perencanaan pengetahuan dalam periode satu tahun. Sedangkan, pada tahap pelaksanaan dilakukan pengumpulan data, penyusunan laporan, serta  penyebarluasan informasi sesuai etika.

Tahapan ketiga, Untuk  merefleksikan  antara  perencanaan dengan realisasi, faktor-faktor  pendukung dan  penghambat, serta  aksi selanjutnya untuk mengembangkan pengelolaan pengetahuan dapat dilakukan pemantauan dengan cara diskusi, turun  ke lapangan,  ataupun keduanya  dengan berbasis  pada  perencanaan pengelolaan pengetahuan. Hasil diskusi  dicatat   untuk   dimasukkan   dalam   Laporan  Pendampingan.

E.  EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN DATA, INFORMASI DAN PUBLIKASI

       Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi dilakukan berdasarkan pada Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang disusun oleh KPS. Hal-hal yang harus dipantau dan  evaluasi  harus  mengacu  pada 3 (tiga)  aspek  utama  Perhutanan Sosial yaitu aspek ekonomi berkelanjutan, sosial budaya, dan ekologis/Lingkungan. Adapun alur proses monitoring dan evaluasi PS dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Alur Proses Monitoring dan Evaluasi PS

Monev PS bertujuan untuk : 

  1. Mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan  kegiatan
  2. Mengetahui kendala, tantangan dan peluang pelaksanaan  kegiatan
  3. Mengetahui sejauh mana efek dan dampak dari kegiatan yang dilaksanakan baik secara ekonomi, sosial budaya dan lingkungan
  4. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada KPS dalam mengambil keputusan dan perencanaan selanjutnya
  5. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Pemerintah dalam mengambil keputusan dan tindakan selanjutnya kepada KPS

Gambar 3. Sistem GoKUPS

goKUPS sebagai sistem pemantauan Capaian Kinerja Program PSKL (Sistem Register Nasional Perhutanan Sosial) menjadi Sumber Data & Informasi perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan (keterbukaan informasi publik), Menentukan arahan kebijakan/intervensi program terhadap dinamika dan kondisi pengelolaan pada seluruh level, Dasar perencanaan anggaran dan kegiatan, dan Bahan Publikasi dan Promosi produk/komoditi  PS. Dari website tersebut, kita dapat melihat seluruh KUPS yang sudah terdaftar, kelas KPS/KUPS beserta lokasinya.  Klasifikasi kemampuan KUPS terdiri dari empat tingkatan, yaitu Biru, Perak, Emas dan  Platina.


Sumber : Materi Diklat PS Balai Diklat Kadipaten (2021)

Kamis, 23 September 2021

Mengenal Jenis dan Budidaya Bambu

September 23, 2021 0 Comments

Bambu merupakan salah satu tanaman yang mudah ditemukan di Indonesia. Penggunaan bambu terus berkembang seiring banyaknya kebutuhan manusia pada tanaman beruas ini.


Di sejumlah daerah bambu dimanfaatkan untuk  tidak sekedar untuk kebutuh peralatan rumah tangga. Akan tetapi bambu sudah menjadi bahan untuk beberapa macam produksi. 


Mengingat pentingnya bambu dalam keberlangsungan hidup sangat penting untuk bersinergi menjaga dan melestarikan bambu. Budidaya bambu bisa menjadi Langkah tepat untuk melindungi dan menjaga agar tanaman ini tetap lestari dan memenuhi kebutuhan manusia.


jenis dan Budidaya bambu

Bambu sendiri merupakan adalah tanaman jenis rumput-rumputan yang terdapat rongga dan ruas pada batangnya. Secara ilmiah tanaman ini memiliki banuak jenis yang tersebar hampir di seluruh dunia. Di Indonesia, sebutan lain untuk bambu adalah bulur, aur, awi, buluh, eru dan aur.


Bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. Sistem perakaran rhizoma-dependen yang unik membuatnya dapat tumbuh sepanjang 60 cm bahkan hingga 100 cm dalam 24 jam tergantung jenis tanah dan iklim habitatnya.


Morfologi Bambu

Kita dapat mengenali bambu dengan sangat mudah, bentuk batangnya yang bulat dan tumbuh tinggi keatas merupakan salah satu ciri utamanya. Struktur bambu memiliki bentuk-bentuk yang unik, seperti batang, daun, akar, serta pertumbuhan tunas atau rebung dalam sistem perkembangbiakannya.


Batang bambu berbentuk silinder yang beruas-ruas dengan ronga di dalamnya. Batangnya tumbuh dari akar-akar rimpang ketika tanaman mulai menuai. Batang bambu bersifat lentur, serta terdiri dari serat-serat yang kuat.


Batang bambu ditumbuhi oleh daun-daun yang muncul pada ruas-ruas batang. Daun ini disebut pelepah dan akan mengering dan gugur ketika bambu mulai menua. Pada bagian pelepah bambu terdapat subang, yaitu perpanjangan dari batang yang bentuknya seperti segitiga.


Secara umum, bambu tumbuh sekitar 0,3 meter hingga 30 meter dengan diameter batang sekitar 0,25 sampai 25 cm. Ketebalan dinding bambu berukuran sekitar 2,5 cm.


Bambu memiliki daun yang lengkap, yaitu terdiri daru pelepah daun, helaian daun, serta tangkai daun. Daunnya adalah jenis pertulangan sejajar, yakni ada satu tulang daun berukuran besar yang berada di tengah dan tulang daun kecil disekitarnya yang tersusun secara sejajar.


Ujung daun bambu berbentuk runcing, rata pada bagian tepi, berbentuk lanset, serta teksturnya mirip kertas. Permukaan daun bambu bagian atas berwarna hijau terang dan bagian bawahnya berwarna hijau lebih gelap dengan bulu-bulu kasar.


Sistem perakaran pada setiap bambu dapat berbeda-beda. Percabangan akar bambu merupakan akar rimpang yang berbentuk lebar pada bagian ujung dibanding pada bagian pangkal. Akar bambu berbentuk meruncing ke arah pangkal dan pada tiap ruas terdapat akar dan kuncup.


Jenis-Jenis Bambu

Bambu memiliki beberapa jenis berdasarkan struktur dan bentuknya. Berikut beberapa jenis bambu.


1. Arundinaria japonica

Arundinaria japonica atau bambu jepang memliki ciri batangnya yang berwarna kuning-cokelat dan memiliki daun seperti palm. Tanaman ini merupakan jenis bambu yang tumbuh dengan baik di daerah dingin dan tempat-tempat teduh serta di bawah sinar matahari penuh.


2. Bambusa arundinacea wild (Pring ori)

Bambu jenis memiliki ciri batangnya yang tidak lurus. Warna batangnya hijau terang dan akan berubah kecokelatan saat terjadi kekeringan. Tunas mudanya memiliki warna ungu pekat. Di seluruh batangnya terdapat senjata berupa gagah dan duri yang melengkung. Biasanya kalau dipegang, tangan kita akan mengakibatkan gatal.


3. Bambusa atra lindl

Batang bambu ini berwarna hujau gelap ketika masih muda dan berubah menjadi hijau kekuningan saat matang. Panjang setiap ruas berkisar 60-80 cm dengan diameter 2-5 cm.


4.Bambusa blumeana

Disebut juga dengan bambu duri karena pada ranting dan batangnya tumbuh duri. Di Jawa bambu ini dikenal dengan pring gesing dan haur cucuk untuk orang Sunda.


Bambu duri memiliki penampilan luar berwarna hijau dimana panjang ruas berkisar 25-35 cm dan diameter 8-15 cm. Bentuk daunnya seperti tombak dengan panjang rata-rata 10-20 cm dan lebar 12-25 mm. Bambu jenis ini tumbuh di daerah tropis lembab dan kering seperti di tepi sungai, lereng bukit dan di sepanjang sungai air tawar.


5. Bambusa glaucescens

Bambusa glaucescens (Wild) atau Bambusa multiplex adalah jenis bambu yang berasal dari China (Provinsi Guangdong, Guangxi, Hainan, Hunan, Jiangxi, Sichuan, Yunann) , Nepal, Bhutan, Assam, Sri Lanka, Taiwan dan Indochina utara.


Jenis ini juga telah dinaturalisasi di beberapa negara seperti India, Hindia Barat, Florida, Georgia, Alabama, Irak, Madagaskar dan Mauritius.


6. Bambusa maculata

Bambusa maculata atau bambu tutul bisa tumbuh hingga ketinggian 15 m dengan diameter batang 4-8 cm. Bambu jenis ini biasanya dipakai untuk membuat kerajinan dan perabotan rumah tangga. Habitatnya berada di lahan kering dan tandus.


7. Bambusa polymorpha

Ciri fisik bambu ini bisa dilihat dari warna batangnya yang hijau, ditutupi dengan rambut cokelat keputihan dana akan berubah menjadi hujau kecokelatan saat terjadi kekeringan.


Bambu ini mempunyai cabang yang dimulai dari pertengahan batang ke atas. Batangnya terbungkus dengan selubung berwarna hijau muda dan menjadi cokelat ketika sudah dewasa.


8. Bambusa tulda

Bambusa tulda atau bambu kayu India merupakan jenis bambu yang ditemukan di India, Indochina, Tibet, dan Yunnan. Di India, bambu ini dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kertas.


Pohon ini dapat tumbuh sampai ketinggian 15 m dan diameter 8 cm. Saat muda, warna batang pohonnya berwarna hijau dan ketika sudah dewasa berubah menjadi abu-abu. Percabangan bambu ini dimulai dari dasar hingga ke atas.


9. Bambusa tuldoides (Haur hejo)

Bambusa tuldoides merupakan spesies bambu dari subfamili Bambusoideae. Jenis ini adalah spesies asli dari Guangdong, China.


Dalam beberapa kondisi, bambu ini mampu tumbuh hingga 18 m tergantung dari tempat dan faktor lain (kekeringan). Di beberapa negara, jenis ini dibudidayakan sebagai tanaman bonsai.


10. Bambusa vulgaris (Pring ampel)

Dari beberapa jenis bambu di atas, saya rasa Pring ampel adalah jenis bambu yang paling mudah dikenali. Bambu ini memiliki ciri warna batangnya kuning lemon dengan garis-garis hijau dan daunnya berwarna hijau gelap.


Bambusa vulgaris merupakan spesies asli Indochina dan provinsi Yunnan di China. Namun kini sudah banyak dibudidayakan di berbagai negara, termasuk Indonesia


11. Dendrocalamus asper (Bambu betung)

Juga dikenal sebagai bambu kasar atau bambu raksaksa. Habitat bambu ini berada di daerah tropis dan subtropis tepatnya di Asia Tenggara. Bambu ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan bangunan dan tunasnya dikonsumsi sebagai sayuran.


Warna batang bambu ini hijau agak keabu-abuan dan menjadi cokelat kusam ketika kering. Batangnya lurus dengan panjang tipa ruas sekitar 25-60 cm dan diameter batangnya 3,5-15 cm.


12. Dendrocalamus giganteus (Bambu sembilang)

Bambu ini juga dikenal dengan sebutan bambu naga dan merupakan salah satu jenis bambu terbesar di dunia. Bambu sembilang tumbuh di daerah tropis dan subtropis seperti Asia Tenggara.


Pohon bambu ini mempunyai batang yang tinggi dan besar, ketinggiannya mencapai 30-40 m. Habitatnya banyak ditemukan di Bangladesh, India, Sri lanka dan negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Myanmar dan Thailand.


Ciri-ciri dari bambu ini yaitu mempunyai batang berwarna hijau agak keabu-abuan. Tunasnya berwarna ungu kehitaman. Panjang setiap ruas sekitar 25-40 cm dan diameter 10-35 cm.


Kuncup pada bagian akar akan berkembang dan tumbuh menjadi rebung, kemudian tumbuh menjadi buluh baru. Rebung adalah tunas bambu yang muncul dari dasar rumpun atau berasal dari kuncup akar rimpang bambu yang telah tua.


13.Dinochloa scandens (Bambu cangkoreh)

Batang bambu cankoreh berwarna hitam dengan daun berbentuk bulat telur. Tingginya bisa mencapai 9,1 m dengan lingkar batangnya 13 mm.


Budidaya Pohon Bambu

Cara budidaya bambu sebenarnya tidaklah terlampau sulit, meskipun demikian diperlukan pengetahuan yang lengkap tentang teknik budidaya yang baik agar tanamannya tumbuh baik dan menghasilkan rumpun yang hidup berkesinambungan. Diperlukan persiapan yang matang terkait budidaya pohon bambu, mulai dari pembibitan, perawatan, sampai tanaman siap panen.


Penyiapan Bibit Bambu

Langkah pertama dari rangkaian cara tanam bambu ialah menyiapkan bibit yang bisa dilakukan dengan cara stek batang, rhizome atau cabang. Beda jenis bambu bisa jadi beda cara mempersiapkan bibitnya. Misalnya untuk bambu petung pembibitan bisa dilakukan dengan ketiga jenis stek. Untuk bambu apus, stek cabang dan rhizom saja yang disarankan, sedangkan bambu kuning bisa menggunakan teknik pembibitan stek rhizom. Jika tidak ingin ribet mempersiapkan bibit sendiri, kalian bisa membelinya, akan tetapi kalian harus paham betul jenis bambunya, serta mampu membedakan bibit yang baik dan tidak.


Mempersiapkan Media Tanam

Lubang tanam bisa dibuat dengan ukuran yang berbeda-beda, tergantung ketersediaan lahan dan bibit yang akan dikembangbiakkan. Sebelum penanaman dilakukan media tanam diisi dengan pupuk ditambah dengan dedaunan dan tanah hasil galian, kemudian dikomposkan kurang lebih 2 bulan.


Kalian bisa menanam bambu di mana saja, bambu tumbuh baik di daerah dataran rendah maupun tinggi. Bahkan untuk jenis bambu air, bisa tumbuh di area grey water. Begitu pula dengan cara menanam jenis bambu Jepang, akan berbeda pula karena tanaman bambu ini tergolong tanaman indoor yang bisa ditanam di tanah terbuka maupun pot.


Penanaman

Waktu yang paling disarankan untuk menanam bambu ialah pada musim hujan, sekitar bulan Desember hingga Januari atau paling lambat Februari, bibit bambu sudah harus ditanam di lubang yang telah dikomposkan.


Perawatan

Setelah ditanam, pohon bambu membutuhkan pemeliharaan atau perawatan yang tepat agar bisa tumbuh dengan baik. Kegiatan pemeliharaan tanaman bambu meliputi penyiangan dan pembersihan tanaman dan lingkungan sekitar area tanam, penyemprotan herbisida atau pestisida untuk mengatasi gulma dan hama, pemupukan, pemangkasan untuk merapikan rumpun yang sudah mulai tumbuh tinggi dan penjarangan, upaya perawatan bisa bervariasi tergantung pada usia tanaman.


Tips Budidaya Bambu

Bambu memang menarik untuk ditanam di lingkungan rumah. Selain bisa mempercantik, bambu pun bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Meskipun demikian, penting bagi calon pembudidaya bambu untuk mengetahui bambu apa yang tepat untuk ditanam di lahan yang tersedia.


Bambu seringkali menimbulkan masalah seperti rumpun lebatnya yang menutup pandangan atau mengganggu tanaman lain. Jika kalian memang ingin membuat sebuah kebun khusus berisikan tanaman bambu, maka tidaklah menjadi masalah. Sedangkan jika halaman rumah ialah pilihan tempat tanam, akan lebih baik untuk menanam bambu yang pertumbuhannya mengumpul, bukan menyebar.


Selain menentukan jenis bambu yang akan ditanam, penting pula untuk mengetahui seluk beluk perawatan tanaman multifungsi ini, karena perawatan pohon bambu akan berbeda-beda bergantung pada kondisi dan usia tumbuhnya.


Sumber: 

https://rimbakita.com/bambu/

http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-bambu/

https://foresteract.com/bambu/

https://bagi-in.com/jenis-jenis-bambu/

https://www.medcofoundation.org/bambu-adalah-tanaman-masa-depan/

https://forestsnews.cifor.org/62885/manfaat-hutan-bambu-untuk-alam-dan-kesejahteraan-masyarakat?fnl=

https://tanipedia.co.id/cara-budidaya-bambu-prospek-yang-menguntungkan/