Rabu, 28 September 2022

LIFE IN PLASTIC IS NOT FANTASTIC, GUYS !

September 28, 2022 0 Comments


dok.liputan6

Di Indonesia volume sampah mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan penduduk. Kementerian Lingkungan Hidup mencatat pada tahun 2012 rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sampah sekitar 2 kg per orang per hari. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diperkirakan berapa banyak volume sampah yang dihasilkan oleh suatu kota. Setiap hari dengan mengalikan jumlah penduduknya dengan 2 kg per orang per hari (Viva News, 2012).  Apabila penduduk Indonesia Tahun 2022 sebanyak 275.361.267 jiwa maka dapat diprediksi jumlah sampah yang dihasilkan tiap harinya kurang lebih 550.722 ton. Dapat dibayangkan bagaimana kondisi bumi kita dengan sekian banyak sampah tiap harinya ? Life in Plastic is Not Fantastic, isn’t it?

Apriyanto dan Aryanti (2013) dalam rimbakita.com memberikan pengertian tentang plastik, yaitu suatu bentuk barang yang berasal dari material polimer yang didinginkan serta digunakan untuk mengemas. Menurutnya plastik dapat dicetak dengan berbagai macam jenis dan bentuk. Plastik dikelompokkan berdasarkan kemampuannya untuk didaur ulang. Jenis plastik ini biasanya ditandai dengan kode tertentu yang dibuat oleh American Society of Plastic Industry

Gb. 1. Kode plastik berdasarkan American Society of Plastic Industry

 Kode tersebut berbentuk segitiga panah dan didalamnya ada nomor yang menjadi kode dan resin yang mempunyai informasi tertentu, yaitu : 

1.  PET. Polyethylene terephtalate dengan kode PET adalah plastik yang pemakaiannya ditujukan hanya sekali pakai. Contoh plastik jenis ini adalah botol kecap, botol obat, botol air mineral, botol kosmetik, botol jus, dan juga botol minyak goreng.

2.  HDPE. High-Density Polyethylene berkode HDPE adalah plastik yang aman untuk digunakan, karena mempunyai kemampuan mencegah reaksi kimia. Jenis ini sangat cocok untuk digunakan sebagai botol susu cair, botol kosmetik, botol obat, dan juga jerigen pelumas.

3.    PVC adalah kode dari Plyvinyl Chloride adalah plastik yang terbuat dari resin keras dan liat serta mengandung DEHA, sehingga kurang baik digunakan sebagai pembungkus makanan. Contoh penggunaan PVC yaitu pipa air, botol pembersih, taplak meja, mainan, dan botol sambal.

4.    LDPE atau Low-Density Polythylene merupakan plastik yang dibuat dari minyak bumi serta memiliki resin kuat dan keras. Jenis ini dianggap sebagai yang paling bermutu baik dan aman. Contoh plastik LDPE antara lain botol, tas kresek, pembungkus daging beku, dan juga perangkat komputer.

5.  PP atau Polypropylene enis bahan plastik ini tahan terhadap suhu tinggi dan sering digunakan untuk tempat menyimpan makanan, botol minum, botol minuman bayi, tempat margarin, bungkus makanan, botol obat, saus, dan sirop. Jenis plastik ini juga sangat aman untuk digunakan sebagai tempat makanan dan minuman.

6.    PS atau Plystyrene juga mudah dibentuk ketika ada dalam suhu panas tinggi dan mempunyai sifat sangat kaku apabila berada dalam suhu ruang. Plastik jenis PS biasanya dibuat menjadi nampan, gelas plastik, styrofoam, kotak CD, dan juga mainan anak.

7.   O atau Other merupakan jenis plastik selain dari jenis-jenis yang telah disebutkan. Jenis ini biasanya dibentuk dengan mencampurkan dua atau lebih jenis plastik lainnya. Adapun contoh penggunaan plastik O yaitu suku cadang mobil, galon air, botol susu bayi, peralatan rumah tangga, sikat gigi, dan lego.

 DAMPAK SAMPAH PLASTIK KEPADA LINGKUNGAN

A.    Pencemaran Udara

Plastik adalah bahan yang sangat mudah terbakar, sehingga dapat meningkatkan peluang terjadinya kebakaran. Belum lagi asap yang dihasilkan dari pembakaran plastik mengandung gas beracun seperti Hidrogen Sianida (HCN) dan Karbon Monoksida (CO) yang berbahaya bagi tubuh. Dampaknya bagi lingkungan adalah menyebabkan pencemaran udara.

Terkait hal ini UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah membuat larangan bagi setiap orang untuk membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah. Namun nampaknya masyarakat belum mendapat sosialisasi yang baik tentang pelarangan tersebut, sehingga perilaku membakar sampah di tempat terbuka masih terus dilakukan masyarakat. Selama ini ada anggapan bahwa sampah hanya menimbulkan dampak pemanasan global jika dibakar. Berdasarkan hasil penelitian anggapan tersebut tidak 100% benar. Sampah yang dibuang begitu saja ternyata juga berkontribusi dalam mempercepat pemanasan global karena sampah menghasilkan gas metan (CH4). Rata-rata tiap satu ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metan. Gas metan itu sendiri mempunyai kekuatan merusak hingga 20-30 kali lebih besar daripada CO2. Gas metan berada di atmosfer dalam jangka waktu sekitar 7-10 tahun dan dapat meningkatkan suhu sekitar 1,3° Celsius per tahun (Norma Rahmawati, 2012).

B.    Pencemaran Tanah dan Air.

Membuang plastik ke alam bebas juga tidak dianjurkan, karena sulit terurai oleh mikroorganisme dan mengakibatkan penurunan populasi fauna di tanah. Dampak buruk yang dihasilkan adalah menurunnya persediaan mineral organik dan anorganik dan juga menghalangi ruang udara, sehingga jasad renik kekurangan oksigen di dalam tanah.  Walaupun plastik berguna bagi kita untuk beberapa saat, tetapi plastik memerlukan beberapa dekade untuk terurai di dalam tanah maupun laut kita .

 

Gb. 2. Daur hidup plastik

 C.   Kesehatan Manusia

Penggunaan berulang diketahui bisa membahayakan kesehatan, sebab botol yang berbahan PETE bisa larut ke dalam minuman. Apabila larut, bahan tersebut dapat memicu munculnya racun DEHA yang dapat menyebabkan masalah hati, masalah reproduksi, gangguan hormon, dan pemicu kanker. Kemudian, pada produk dengan label O atau other yang berbahan dasar PC atau polycarbonate  mengandung bisphenol A atau BPA, yang jika sering terpapar dalam jumlah tinggi diduga dapat menyebabkan beberapa risiko kesehatan, seperti kelainan genetik, kanker, penyakit metabolik termasuk obesitas dan diabetes, Penurunan usia harapan hidup, dan Gangguan pertumbuhan badan. Menurut Alodokter.com, penggunaan produk ber-BPA selama masa kehamilan diketahui dapat terdeteksi dalam darah dan ASI, sehingga dapat membahayakan bayi.

 PENCEGAHAN DAN PENANGANAN LIMBAH PLASTIK PADA MASYARAKAT

Menurut Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs (2012) Data RISKESDAS 2010 menyatakan bahwa rumah tangga di Indonesia umumnya menerapkan 6 metode penanganan sampah, yaitu :

1) Diangkut oleh petugas kebersihan (23,4%),

2) Dikubur dalam tanah (4,2%),

3) Dikomposkan (1,1%),

4) Dibakar (52,1%),

5) Dibuang di selokan/sungai/laut (10,2%) dan

6) Dibuang sembarangan (9%).

Dapat disimpulkan bahwa penanganan sampah di Indonesia belum sepenuhnya berhasil, hanya 24,5 % tertangani dengan baik, sisanya belum bisa ditangani oleh pemerintah dengan baik yaitu sampah masih dibakar, dikubur dalam tanah, dan sampah dibuang di sembarang tempat. Adapun beberapa altenatif yang bisa digunakan untuk  mengurangi dampak limbah plastik di masyarakat, adalah :

1.    Menggunakan tas belanja ramah lingkungan.

Tingginya tingkat konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan jumlah sampah plastik. Semakin meningkatnya daya beli masyarakat menyebabkan semakin meningkatnya sampah plastik yang merupakan kemasan produk maupun tas belanja plastik. Ketergantungan kita dengan plastik sebenarnya bisa dihentikan dengan banyak cara, salah satunya dengan mulai beralih kepada penggunaan kantong yang tidak hanya sekali pakai. Tas belanja dengan bahan kain atau tote bag adalah salah satu pilihannya. 

 

Gb. 3. Tas Kain

Tas kain belanja ramah lingkungan ini adalah kantong belanja yang terbuat dari bahan – bahan yang bisa didaur ulang. Selain lebih kuat, Tas dengan bahan kain juga memiliki ukuran yang lebih besar dari kantong plastik. Bahan yang kuat dan ukuran yang lebih besar sehingga bisa dipakai untuk banyak keperluan dan digunakan terus menerus.

2.    Daur ulang

Barang bekas berbahan plstik dapat disulap menjadi barang yang eyecatching dan usefull ditangan orang yang kreatif. Dari banyaknya sampah plastik dan kertas yang ada di masyarakat dapat dipilah apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai kerajinan. 

 

Gb. 4. Hiasan bunga dari plastik

 Contoh kerajinan daur ulang dari botol plastik bekas di antaranya adalah mainan robot, celengan anak, keranjang sampah, pot tanaman, hingga tempat pensil.

3.    Ecobrick

Ecobrick adalah sebuah inovasi visioner yang dikembangkan sebagai solusi pengolahan limbah plastik. Diambil dari dua kata pembentuknya, eco dan brick, Ecobrick secara sederhana didefinisikan sebagai bata ramah lingkungan. 

 

Gb. 5. Ecobrick

Manfaat Ecobrick selain mengurangi pencemaran juga memberikan manfaat dilihat dari segi fungsinya dan segi ekonomisnya. Dari sisi fungsional, manfaat ecobrick diketahui sering menjadi material dasar dalam memproduksi sebuah barang. Mulai dari pembuatan furnitur, perabotan indoor, hingga material pembentuk sebuah bangunan semisal dinding sebuah ruang. Meskipun sederhana bentuknya, Ecobrick benar-benar dapat menjadi material substitusi bangunan seperti batu bata merah atau batako. Selain manfaat diatas, ecobrick bermanfaat secara ekonomi karena dapat mengirit biaya pembuatan produk-produk yang disebutkan sebelumnya. Saat ini, Ecobrick banyak dijual ke platform-platform jual beli online. Bahkan, sejumlah bank Sampah di beberapa wilayah di Indonesia pun bersedia membeli ecobrick dengan sejumlah uang tunai.

 

 Daftar Pustaka :

Alodokter.com., “Kenali Bahaya Kemasan Plastik dari Kode Segitiga di Bawahnya ”, 17 September 2021. <https://www.alodokter.com/cermati-kode-segitiga-di-bawah-kemasan-plastik-anda> [diakses, 26 September 2022]

Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs, ”Managemen sampah”, 2012.  http://mdgsindonesia.org/official/index.php/component/content/article/19tulisan/artikellingkungan/37-manajemen-sampah [Diakses, 26 September 2022]

Norma Rahmawati, 21 Maret 2012. “ Mengurangi sampah bagian dari investasi ”. <https://www.kompasiana.com/norm/550e8eb0813311b62cbc6450/mengurangi-sampah-bagian-dari-investasi?page=2&page_images=1> [Diakses, 26 September 2022]

Rimbakita.com, “Plastik – Pengertian, Sejarah, Jenis, Bahan, Proses & Dampak”. <https://rimbakita.com/plastik/> [diakses, 26 september 2022]

Universaleco.id. “Ecobrick : Solusi pengelolaan limbah efektif di Zaman Modern”. <https://www.universaleco.id/blog/detail/ecobrick-cara-membuat-manfaat/92> [Diakses, 26 September 2022]

Levi, Purwanti. Adopsi inovasi pengelolaan sampah perkotaan : Menimba pengalaman kota curitiba brazil.