Jumat, 27 September 2019

Lokakarya Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship di Bidang Kehutanan Oleh DPD IPKINDO Sumenep

September 27, 2019 0 Comments
lokakarya ikindo sumenep ipkindo jatim nur fadhilah syahrawi

DPD IPKINDO Kabupaten Sumenep menggelar kegiatan lokakarya bertajuk "Menumbuhkembangkan Jiwa Entrepreneurship yang Kreatif dan Berdaya Saing di Bidang Kehutanan". Acara ini digelar di Pamekasan pada hari Rabu (35/09/2019).

Pada lokakarya ini, panitia mengundang dua pengusaha muda yakni Dini Suryandari dan Happy Kurniawan. Dini Suryandari adalah owner Batik Art Jawara Pamekasan, sedangkan Happy Kurniawan merupakan suami dari Dini Suryandari sekaligus bagian promosi untuk usaha batik yang tengah digelutinya.

Dini Suryandari selaku pengusaha muda, menyampaikan materi tentang teknik membatik dengan teknik Ecoprint menggunakan bahan alami yakni daun yang diambil dari alam. Dengan teknik membatik ini, diharapkan bisa meningkatkan kreatifitas peserta yang hadir dalam memanfaatkan kekayaan alam yang ada yakni Hutan. Adapun Happy Kurniawan menyampaikan materi tentang kewirausahaan atau entrepreneurship dengan memanfaatkan media yang ada.

Dua komponen tersebut haruslah berjalan seiring. Kreatifitas dan jiwa kewirausahaan seperti saling melengkapi. Dua komponen itulah yang menjadi senjata utama saat ini dalam persaingan di era globalisasi. Terutama dengan memanfaatkan media online yang saat ini memang sudah merambah pada pangsa pasar menengah ke bawah sekalipun.

Kedua materi utama tersebut kemudian ditutup dengan kegiatan praktek, yang pertama membuat batik dengan menggunakan teknik Ecoprint. Setelah praktik membuat batik, kemudian dilanjutkan dengan praktik membuat sabun dengan bahan dasar yang juga alami. Kegiatan ini sekaligus memberikan pengalaman luar biasa kepada peserta yang hadir. Tidak hanya ilmu baru, juga pengalaman yang baru juga.

lokakarya ikindo sumenep ipkindo jatim nur fadhilah syahrawi
Hasil praktik membatik dengan teknik Ecoprint


Berikut Susunan Acara Pada Kegiatan Lokakarya Tersebut:

1. Pembukaan
2. Menyanyikan Lagu  Indonesia Raya
2. Sambutan
3. Doa Penutup
4. Materi Membuat Batik Ecoprint oleh Ibu Dini Suryandari
5. Tips Marketing oleh Bapak Happy Kurniawan.
6. Praktek Membuat Batik dengan teknik Ecoprin
7. Praktek Membuat Sabun

Itulah kegiatan yang diselenggarakan oleh DPD IPKINDO Sumenep dengan bekerja sama dengan Batik Art Jawara Pamekasan. Sedangan untuk uraian materi, akan kami sajikan khusus di kolom Artikel. Semoga Bermanfaat. (ink)

Senin, 23 September 2019

Menanam bersama KKN Partisipatif Tahun 2019 Instika Annuqoyyah

September 23, 2019 0 Comments



Aksi lingkungan di desa Batudingding Gapura merupakan tapak bakti cinta terhadap alam. Aksi tersebut diakomodir oleh peserta KKN Partisipatif 2019 Instika Annuqayah yang kebetulan mereka juga ikut serta dalam penghijauan tersebut. Mengadakan aksi penghijauan guna agar seluruh pemuda desa Batudingding Gapura mengetahui cara menanam dan menjaga tanaman dengan baik, karena hidup sehat nan hijau asri adalah bentuk dari sebuah menambah keimanan seseorang.


Penghijauan dan penanaman pohon ini bekerjasama langsung dengan Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sumenep, Kapolsek, Koramil Gapura, Yayasan Manhalul Irfan dan aparatur desa Batudingding. Melaksanakan penghijauan yang dikemas dengan penanaman pohon bibit produktif seperti, pohon klengkeng, pohon durian, pohon rambutan, dan pohon mangga.

Menurut Bapak Miftahul Arifin selaku Dinas Perhutanan Wilayah Sumenep Bahwa "Memanfaatkan kelestarian sumber daya alam yang ada Indonesia adalah bagaimana kita dapat menjaga dan memelihara alam dengan baik dari pepohonan kecil kiri kanan jalan yang tentunya tidak dimiliki oleh negara lain. Karena pemanasan global menyebabkan siklus pergantian musim yang saat ini nyata tidak ada hujan yang menyebabkan kekeringan. " (Tuturnya).


Aksi nyata dari penghijauan dengan penanaman pohon dapat mencegah memburuknya kondisi lingkungan, juga dapat memberikan stimulus udara alam yang segar dan kelestarian lingkungan. Komandan Koramil Gapura, mengatakan, pihaknya menurunkan pemuda Pelajar desa, dan peserta KKN Desa Batudingding untuk melakukan penghijauan. 

Harapan besar salah satu aparatur desa Batudingding Gapura "tetap terjalin kerjasama dengan Cabang Dinas Perhutanan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sumenep, serta tidak hanya pemuda Pelajar yang ikut menanam akan tetapi seluruh warga desa Batudingding Gapura Sumenep ikut berpartisipasi. Karena menurut dari konferensi dunia bahwa lingkungan yang sehat dari suatu luasan wilayah 30 % adalah merupakan hutan sebagai penghasil oksigen.

Minggu, 22 September 2019

Cara Penyemaian Biji Jati

September 22, 2019 0 Comments
Cara Penyemaian Biji Jati nur fadhilah syahrawi

Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau.

Jati memiliki pertumbuhan yang lambat dengan germinasi rendah (biasanya kurang dari 50%) yang membuat proses propagasi secara alami menjadi sulit sehingga tidak cukup untuk menutupi permintaan atas kayu jati. Jati biasanya diproduksi secara konvensional dengan menggunakan biji. Akan tetapi produksi bibit dengan jumlah besar dalam waktu tertentu menjadi terbatas karena adanya lapisan luar biji yang keras. Beberapa alternatif telah dilakukan untuk mengatasi lapisan ini seperti merendam biji dalam air, memanaskan biji dengan api kecil atau pasir panas, serta menambahkan asam, basa, atau bakteri. Akan tetapi alternatif tersebut masih belum optimal untuk menghasilkan jati dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak. Adapun cara yang biasa digunakan pada penyemaian benih jati adalah sebagai berikut :

Cara 1: PENGKECAMBAHAN BENIH

1. Pertama kita harus persiapkan bedengan dengan ukuran 1 x 10 meter (30 kg biji jati). Media bedengan menggunakan pasir halus dengan ketebalan ± 3 cm
2. Kita pilih biji jati yang benar2 tua dan besar
3. Keringkan biji jati tersebut selama 3 hari (jemur dengan terik matahari)
4. Rendam biji tersebut selama 4 hari
5. Angkat dan tiriskan selama sehari
6. Sebelum melakukan penyebaran, sebaiknya semprotkan pestisida dan fungisida pada media sebar.
7. Sebarkan benih tersebut pada bedengan yang telah di sediakan, taburkan pasir setebal 1 cm diatasnya, tutup rapat pakai plastik putih yang dibuat seperti tenda dan berilah peneduh paranet di atasnya. Usahakan jangan dibuka selama 2 hari pertama
8. Penyiraman dilakukan setiap hari setelah hari ke 3 (Media harus tetap basah)
9. Benih jati akan tumbuh sekitar 3 minggu.
10. Penyemprotan insektisida dilakukan tiap 7 hari sekal.

Cara 2 Penyemaian Biji Jati

1. Pengadaan benih dan perkecambahan.
2. Buah jati direndam dalam air dingin, lalu dijemur di bawah terik matahari, diulang selama 1 – 2 minggu.
3. Biji jati direndam dalam air dingin kemudian air panas bergantian selama 1 minggu.
4. Daging buah digosok dengan amplas, sehingga memudahkan air dan udara masuk kedalam biji.
5. Biji jati direndam dalam larutan asam sulfat pekat ( H2SO4 ) selama 15 menit, kemudian dicuci dengan air dingin setelah itu baru dikecambahkan dengan media pasir.
6. Biji jati dioven pada suhu 50ºC selama 48 jam.
7. Biji jati dimasukan dalam karung goni kemudian direndam pada air mengalir (sungai kecil) selama 1 minggu kemudian ditiriskan selama 1 hari, selanjutnya ditabur di bedeng tabur.
8. Media untuk pertumbuhan kecambah terdiri Media tabur menggunakan pasir steril yang telah dijemur dibawah sinar matahari selama 1 hari,
9. atau dapat juga disemprot dengan fungisida (Benlate).
10. Media kecambah (pasir) ditempatkan pada bak tabur dan jangan sampai dipadatkan.
11. Benih ditanam dengan bekas tangkainya dibawah, ditekan kedalam media sedalam 2 cm kemudian ditimbun.
12. Penyiraman dilakukan agar media menjadi basah, dan pada benih jati akan terjadi proses pengecambahan.
13. Pada hari ke 23 sampai ke 27, umumnya 20% biji jati mulai berkecambah. Perkecambahan hingga 70% dari keseluruhan biji yang ditanam tercapai antara hari ke 44 hingga hari ke 47.

PEMINDAHAN-PENYAPIHAN KE PERSEMAIAN
Setelah benih jati memiliki daun 4, benih jati siap untuk di sapih. Siapkan media polybag dengan ukuran 10 x 15, isi dengan media tanah (sebaiknya di campur dengan TSP0/SP-36). Siapkan naungan diatasnya dengan paranet 70%, sebelum melakukan pemindahan media harus di siram secukupnya. Memindahkan benih jati pada sore hari (mulai jam 3). Siram kembali  secukupnya. Bibit jati siap di tanam setelah umur 3 bulan (±40 cm)

PENYIRAMAN DAN PEMUPUKAN
Penyiraman dilakukan setiap hari (sebaiknya pada sore hari). Penyemprotan dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan menggunakan pestisida dicampur pupuk daun (gandasil D). Pemupukan dilakukan setelah bibit jati berumur 15  hari :

-  Larutkan 1 kg pupuk Npk Mutiara dengan air 10 liter.
- Campur 1 liter air larutan tersebut dengan air biasa 15 liter, lalu siramkan untuk 500 batang bibit.
-  Setelah meresap, bilas rata dengan air biasa secukupnya.
-  Pemupukan harus dilakukan pada sore hari (mulai jam 4)

PEMBIBITAN.
Polybag yang kita siapkan berisi tanah, pupuk organik/kandang, dan rambut padi, dengan perbandingan 1 : 3 : 2. dan semprotkan pupuk cair

sebagai pembenah dan pengelola unsur hara, yang terdiri dari: Pupuk hayati Bio P 2000 Z + Phosmit  + air dengan perbandingan 1 : 1 : 180. Semprotkan secukupnya ( 1 liter campuran untuk 50 liter media pembibitan). Perawatan di pembibitan terdiri dari penyiraman dan pemupukan ulang dilakukan pada bulan ke 3. Setelah bibit berumur 3 bulan kondisinya sudah siap untuk ditanam di lapangan. (INK)

CDK Sumenep Turut Serta Kampanyekan Stop Kebakaran Hutan dan Lahan Oleh Polsek Lenteng

September 22, 2019 1 Comments
CDK Sumenep iink nurfadhilah syakrawi


Seperti yang diketahui, saat ini Indonesia tengah berada dalam masalah yang cukup serius. Kebakaran hutan di beberapa tempat cukup menyita perhatian. Tidak hanya dari kalangan masyarakat di Indonesia, negara-negara tetangga yang terkena dampak kebakaran hutan ini pun memberikan perhatian khusus pada yang terjadi saat ini.

Riau menjadi salah satu bukti nyata bahayanya kebakaran hutan dan lahan. Kabut asap menyebabkan kualitas udara sangat tidak sehat hingga berbahaya untuk kesehatan paru – paru.  Bencana ini mengakibatkan ribuan warga di Riau terserang penyakit seperti sesak nafas, batuk, pusing, iritasi mata, dan muntah – muntah.

Baru – baru ini, Polda Jambi memadamkan kebakaran lahan gambut milik salah satu perusahaan (Kompas, 11/9/2019). Kebakaran hutan dan lahan tersebut mengganggu aktivitas belajar mengajar disana. Langit muaro Jambi berubah memerah akibat diselimuti asap tebal. BMKG jambi menilai fenomena langit yang menguning hingga memerah merupakan akibat asap tebal yang menyelimuti. Kondisi tersebut menyebabkan sinar matahari tidak sampai ke bumi (Republika, 21/09/2019). Kondisi dapat kembali normal jika ada angin kencang dan guyuran hujan lebat. Tetapi hujan diprediksi masih di  pertengahan Oktober. 

Polres Sumenep aktif memberikan himbauan Stop Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Sumenep. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan Polsek-polsek di bawah naungan Polres Sumenep yang terus memberikan himbauan guna mencegah kebakaran hutan. Sumenep yang merupakan kabupaten paling Timur di Pulau Madura dikenal memiliki banyak hutan rakyat  baik di daratan ataupun di kepulauan. Hal inilah yang menjadikan salah satu alasan Polres Sumenep aktif memberikan himbauan kepada masyarakat sekitar, termasuk juga yang dilakukan oleh Polsek Lenteng.

Polsek Lenteng bersama Forpimcam, CDK Wilayah Sumenep, serta elemen masyarakat sekitar memasang Banner Himbauan Stop Kebakaran Hutan dan Lahan di Hutan Rakyat yang terletak di Dusun Jalak, Desa Daramista Kecamatan Lenteng pada Jumat (20/09/2019) kemarin.

CDK Sumenep iink nurfadhilah syakrawi

CDK Wilayah Sumenep yang merupakan pihak dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur turut andil dalam kegiatan ini. Sebagai pihak yang berkecimpung di bidang kehutanan, CDK Wilayah Sumenep merasa terpanggil untuk turut berpartisipasi dan mendukung dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang diselenggarakan oleh kepolisian khususnya Polres Sumenep dan Polsek Lenteng ini. Bahkan mulai dari koordinasi, hingga pemasangan, CDK Wilayah Sumenep turut serta bersama Forpimcam dan masyarakat .

Oleh karena itu, kami (CDK Wilayah Sumenep) mendukung upaya kepolisian melakukan tindakan preventif yakni dengan pemasangan himbauan stop kebakaran hutan dan lahan di area rawan kebakaran. Selain itu,  kami juga menghimbau agar semua pihak sadar untuk tidak membakar lahan maupun hutan, sebab yang membakar ataupun tidak, sama-sama harus menerima dampaknya. (ink)

Kamis, 19 September 2019

Salimah Sumenep Gelar Talkshow "Unforgettable Hijrah" Sambut Tahun Baru Islam

September 19, 2019 0 Comments
PD. Salimah Sumenep menggelar acara Talkshow dengan tajuk "Unforgettable Hijrah" dalam rangka memperingati Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1441 H dan Internasional Hijab Solidarity. Acara ini diselenggarakan di kedai HK Sumenep Minggu (15/09/2019) kemarin.
Salimah Sumenep Gelar Talkshow "Unforgettable Hijrah" Sambut Tahun Baru Islam

Pada acara ini, Salimah Sumenep mendatangkan dua wanita hebat asal Sumenep sendiri yakni Nyai Hj. Honnaniyah A. Salim dan Nabila Maya Faisa. Dua nama tersebut tentu tidak asing lagi bagi telinga warga Sumenep. Nyai Hj. Honnaniyah atau yang dikenal dengan sebutan Nyi Nanik ini merupakan pengasuh PP. Nurul Bayan Sumenep. Sedangkan Nabila Maya Faisa merupakan Duta Genre Jawa Timur Tahun 2019.

Panitia sengaja membuat sajian dengan konsep yang cukup menarik yaitu dengan mengundang narasumber berpengaruh saat ini, menjadi magnet tersendiri bagi peserta yang hadir. Tak ayal dalam waktu semalam,acara yang digelar gratis untuk umum ini langsung penuh pendaftar. Bahkan antusiasme peserta pun tidak sekedar hadir dan duduk, ettapi mereka juga aktif untuk berdiskusi dan tanya jawab kepada dua narasumber.

Adapun poin penting yang disampaikan dua narasumber di atas diantaranya:

Ny. Hj Honaniyah A. Salim
 HIJRAH merubah takdir buruk menuju ke takdir baik.
Cara hijrah:
1. Kenali diri : mengukur diri, karena setiap sisi kehidupan adalah ibadah. Menambah ibadah dan keimanan.
2. Tidak memelihara kebodohan, terus menerus mencari ilmu agama dan hadir di majelis-majelis ilmu.
3. Mengenal Allah, selalu perdalam ilmu tauhid dan kecintaan kepada Allah, agar hidayah selalu kita dapatkan.
4. Menjaga Tatakrama, akhlak muslimah mencerminkan dirinya. Al-mar'atu kal Mir'ah Wanita bagaikan Cermin.
5. Bahagia harus diciptakan, bahagia letaknya di hati.
6. Istiqomah  dengan cara : muraqabah, muhasabah, mu'ahadah, dan mujahadah.

Nabila Maya Faisa (Duta Genre Jatim)
Hijrah : Terus melakukan perbaikan diri, melalui proses dan memperoleh hasil yang bermanfaat.
1.  Remaja millenial harus memiliki prinsip kuat tidak mudah terbawa arus.
2. Hidup yang lancar mengalir tanpa hambatan yang berarti patut disyukuri dan menjadikan manusia bermanfaat bagi yang lain.
3.  Jalan menuju Istiqomah jangan sampai jatuh dalam kemaksiatan, kuatkanlah ketakwaan, berhati bersih dengan banyak berdzikir, perluas wawasan dan keimanan dengan menghadiri majelis ilmu
4.  Keikhlasan ada di hati hanya Allah yang tahu.
5. Medsos sebagai sarana untuk kebaikan bukan utk mengekspresikan diri sebebas- bebasnya.
6. Hijab bukan pakaian gaul dan tren. Lebih dari itu cermin ketakwaan terhadap Rabbnya.
7. Rasa ketertarikan remaja puber terhadap lawan jenis adalah normal, namun sejauhmana remaja muslimah mampu menjaga hatinya dari keindahan cinta agar tetap di jalurNya.

Sedangkan Susunan acara pada Talkshow tersebut adalah:
1. Pembukaan
2. Tilawah
3. Menyanyikan lagu Indonesia raya & mars Salimah
4. Sambutan ketua pelaksana
5. Pembacaan Doa
6. Talkshow Unforgettable Hijrah
7. Tanya jawab
8. Pemberian cinderamata narsum - Pentilawah
9. Foto Bersama peserta
10. Foto bersama pengurus Salimah

Itulah pelaksanaan Talkshow Unforgettable Hijrah yang digelar PD. Salimah Sumenep. Untuk video dokumentasi dan pelaksanaan bisa disimak di bawah ini: