Pentingnya Sumur Resapan Bagi Lingkungan
Indonesia dikenal memiliki daerah yang cukup luas dengan kondisi alam yang beraneka ragam. Tentunya merawat dan menjaga lingkungan agar tetap sehat dan tidak terjadi bencana bukanlah hal yang mudah.
Butuh korelasi yang baik antara kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Salah satunya dalam hal pembuatan sumur resapan.
Sumur resapan saat ini dianggap sebagai solusi terbaik untuk mengurasi dampak bencana, khususnya bencana banjir yang sudah menjadi agenda musiman di Indonesia. Beberapa daerah mengalami bencana banjir setiap musim penghujan.
Selain banjir, bencana lain yang kerap terjadi adalah longsor dan kekeringan. Oleh karena itu sangat penting untuk kembali menggalakkan pembuatan Sumur Resapan untuk menanggulangi bencana banjir dan bencana lainnya.
Pengertian sumur resapan
Sumur resapan merupakan sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah. Sumur resapan ini kebalikan dari sumur air minum.
Sumur resapan merupakan lubang untuk memasukkan air ke dalam tanah, sedangkan sumur air minum berfungsi untuk menaikkan air tanah ke permukaan. Dengan demikian konstruksi dan kedalamannya berbeda. Sumur resapan digali dengan kedalaman di atas muka air tanah. Sumur air minum digali lebih dalam lagi atau di bawah muka air tanah.
Secara sederhana sumur resapan diartikan sebagai sumur gali yang berbentuk lingkaran. Sumur resapan berfungsi untuk menampung dan meresapkan air hujan yang jatuh di atas permukaan tanah baik melalui atap bangunan, jalan dan halaman.
Mengapa Sumur Resapan Dibutuhkan
Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 68 Tahun 2005, pembuatan sumur resapan bertujuan untuk menampung, menyimpan, dan menambah cadangan air tanah serta dapat mengurangi limpasan air hujan ke saluran pembuangan dan badan air lainnya, sehingga dapat dimanfaatkan pada musim kemarau sekaligus mengurangi peluang timbulnya banjir.
Penurunan muka air tanah yang banyak terjadi akhir-akhir ini dapat teratasi dengan bantuan sumur resapan. Tanda-tanda penurunan muka air tanah terlihat pada keringnya sumur dan mata air pada musim kemarau serta timbulnya banjir pada musim penghujan. Perubahan lingkungan hidup sebagai akibat dari proses pembangunan, berupa pembukaan lahan, penebangan hutan, serta pembangunan pemukiman dan industri yang diduga menyebabkan terjadinya hal tersebut.
Kondisi demikian tidak menguntungkan bagi perkembangan perekonomian yang sedang giat-giatnya membangun. Oleh karena itu, perhatian yang sungguh-sungguh dari semua pihak diperlukan dalam upaya pengendalian banjir serta konservasi air tanah.
Salah satu strategi atau cara pengendalian air, baik mengatasi banjir atau kekeringan adalah melalui sumur resapan. Sumur resapan ini merupakan upaya memperbesar resapan air hujan ke dalam tanah dan memperkecil aliran permukaan sebagai penyebab banjir. Berikut adalah beberapa kegunaan sumur resapan.
- Pengendali banjir. Sumur resapan mampu memperkecil aliran permukaan sehingga terhindar dari penggenangan aliran permukaan secara berlebihan yang menyebabkan banjir.
- Konservasi air tanah. Sumur resapan sebagai konservasi air tanah, diharapkan agar air hujan lebih banyak yang diresapkan ke dalam tanah menjadi air cadangan dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah tersebut akan dapat dimanfaatkan melalui sumur-sumur atau mata air. Peresapan air melalui sumur resapan ke dalam tanah sangat penting mengingat adanya perubahan tata guna tanah di permukaan bumi sebagai kosekuensi dari perkembangan penduduk dan perekonomian masyarakat. Dengan adanya perubahan tata guna tanah tersebut akan menurunkan kemampuan tanah untuk meresapkan air. Hal ini mengingat semakin banyaknya tanah yang tertutupi tembok, beton, aspal dan bangunan lainnya yang tidak meresapkan air.
- Menekan laju erosi. Dengan adanya penurunan aliran permukaan maka laju erosi pun akan menurun. Bila aliran permukaan menurun, tanah-tanah yang tergerus dan terhanyut pun akan berkurang. Dampaknya, aliran permukaan air hujan kecil dan erosi pun akan kecil. Dengan demikian adanya sumur resapan yang mampu menekan besarnya aliran permukaan berarti dapat menekan laju erosi.
Macam Macam Sumur Resapan
Sumur resapan merupakan bangunan yang dibuat dengan tujuan tertentu. Fungsi dari konstruksi ini adalah bagaimana agar air di atas tanah dapat masuk ke dalam penampungan sumur resapan kemudian dapat terserap secara cepat ke tanah yang ada di sekitarnya.
Agar fungsi ini berjalan sebagaimana mestinya, maka bangunan sumur resapan harus disesuaikan dengan kondisi tanah dan lingkungan sekitar. Terdapat 4 jenis dan bentuk sumur resapan yaitu:
• Sumur dengan menggunakan susunan batu bata atau batu kali pada dinding sumur, bagian dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk diatas batu belah.
• Sumur tanpa pasangan batu pada dinding sumur, dasar sumur tidak diisi batu belah dan ijuk.
• Sumur tanpa pasangan batu pada dinding sumur dan bagian dasar sumur diisi batu belah dan ijuk diatas batu belah.
• Sumur menggunakan beton sebagai dinding sumur dan dasar sumur tidak diisi batu belah dan ijuk.
Lokasi Yang Sesuai Dengan Sumur Resapan
Dalam pembuatan sumur resapan, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan salah satunya penentuan lokasi. Berikut adalah beberapa kriteria penetuan lokasi sumur resapan yang telah ditetapkan dama Rencana Teknik Tahunan (RTT) ;
a) Daerah pemukiman padat penduduk dengan curah hujan tinggi
b) Neraca air defisit (kebutuhan > persediaan)
c) Aliran permukaan (run off) tinggi
d) Vegetasi penutup tanah <30 %
e) Rawan longsor
f) Tanah porous
Peraturan Tentang Sumur Resapan
Ada beberapa peraturan pemerintah yang mengatur tentang pembanguan sumur resapan, muali dari tingkat pusat hingga daerah. Salah satunya adalah Peraturan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 68 Tahun 2005. Peraturan ini revisi atau pembaharuan dari Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 115 Tahun 2001 yang dinilai sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan situasi saat ini.
Maksud dan tujuan disusunnya peraturan ini adalah dalam rangka mengoptimalkan pembuatan sumur resapan di kalangan masyarakat yang bertujuan untuk menampung, menyimpan dan menambah cadangan air tanah serta dapat mengurangi limpasan air hujan ke saluran pembuangan dan badan air lainnya, sehingga dapat dimanfaatkan pada musim kemarau dan sekaligus mengurangi timbulnya banjir.
Air yang diperbolehkan masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan yang berasal dari limpasan atap bangunan atau permukaan tanah yang tertutup oleh bangunan atau air lainnya yang sudah melalui Instalasi Pengelolaan Air Limbah dan sudah memenuhi Standar Baku Mutu.
Setiap bangunan yang telah berdiri dan belum mempunyai sumur resapan diwajibkan membuat sumur resapan. Bagi masyarakat yang tidak mampu membuat sumur resapan, Pemerintah Daerah dapat membuat sumur resapan secara komunal. Untuk lebih detilnya mengenai sumur resapan bisa disimak di peraturan berikut:
Sedangkan untuk Peraturan Menteri Lingkungan Hidup bisa disimak dibawah ini.
Sumber:
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/sumur-resapan
(http://nawasis.org/portal/digilib/read/perubahan-keputusan-gubernur-propinsi-dki-jakarta-no-115-tahun-2001-tentang-pembuatan-sumur-resapan/47530)
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/