Senin, 18 Mei 2020

Pemanfaatan Lahan Pekarangan/Kebun Untuk Mengantisipasi Dampak Wabah COVID - 19 Bagi Keluarga

Wabah COVID - 19 memiliki dampak yang cukup besar terhadap kehidupan masyarakat. Tidak hanya pelaku ekonomi menengah, hampir semua unsur masyarakat merasakan dampaknya. Program #WorkFormHome (WFH) serta tagar #dirumahsaja merupakan bentuk upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID - 19. Bagi Masyarakat perkotaan tentu bukanlah hal yang mudah untuk berdiam diri di rumah. Padatnya aktivitas tidak boleh terhenti walaupun pandemi. Salah satu langkah tepat adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah.
Pemanfaatan lahan pekarangan tidak sekedar memanam tanaman kemudian menikmati hasil tanaman itu. Lebih dari itu, masih terdapat manfaat yang diperoleh dengan memanfaatkan lahan untuk pekarangan, seperti:
1.  Lahan atau kebun menjadi produktif
2.  Menikmati hasil pekarangan sendiri
3.  Sedekah oksigen
4.  Menyehatkan tubuh
5. Mengajak dan mengedukasi anggota keluarga untuk bercocok tanam
6. Memberi contoh dan edukasi kepada lingkungan sekitar untuk tetap produktif di rumah dengan memanfaatkan lahan pekarangan.


A.   Mengapa Memanfaatkan Lahan Pekarangan Penting Saat Pandemi COVID 19 ?
Memanfaatkan Pekarangan sebenarnya sangat penting dan tidak perlu menunggu wabah Covid menyerang. Namun karena kesibukan dan sebagainya, kadang pekarangan hanyalah memiliki nilai pekarangan tidak lebih. Akan tetapi, dengan adanya momentum wabah ini, memanfaatkan lahan pekarangan menajdi hal yang harus dilakukan. Ada banyak alasan mengapa memanfaatkan pekarangan sangatlah penting, diantaranya mengurangi kebosanan pada saat stay at home, dapat memutus rantai penyebaran COVID - 19, serta membantu dalam mencukupi gizi keluarga dari hasil budidaya hortikultura di rumah sehingga dapat meningkatkan imunitas badan

B. Apa saja yang yang dapat kita lakukan dalam pemanfaatan lahan pekarangan ?
Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar pekarangan kita dapat lebih bermanfaat untuk keluarga, diantaranya adalah :
1.    Menanam Tanaman Hortikultura
Beberapa jenis sayuran yang mudah dibudidaya ialah, sawi, caisim, bayam, bawang daun, cabe, kemangi, tomat, dll. Sedangkan untuk tanaman obat keluarga dapat berupa jahe, temulawak, kunyit, kumis kucing dan lain sebagainya.
Dalam mempersiapkan media tanaman di pekarangan yang perlu diperhatikan adalah kondisi pekarangan dan sarana. Apabila kita memiliki lahan yang terbatas kita bisa menggunakan barang – barang bekas dan tembok sebagai media tempel penanaman susun bertingkat, menggunakan polibag, atau bisa juga menggunakan sistem hidroponik. Adapun beberapa barang bekas yang dapat dipakai untuk menghemat biaya adalah :

§  Botol Bekas
Lubangi salah satu bagian sisi botol air mineral untuk tempat tanaman. Jangan lupa juga lubangi bagian bawah sebagai aliran air agar kualitas tanah tetap baik. Sebelum di isi dengan media tanam/tanah sebaiknya tentukan dulu lokasi yang akan dimanfaatkan. Jika akan digantung vertical, maka cukup bagian atas botol diikat dengan kawan, dan bagian bawahnya dilubangi sebagai siklus air. Sedangkan jika berbentuk horizontal, maka kaitkan kawan di kanan dan kiri botol. Simak gambar disamping. Sedangkan untuk memanfaatkan wadah bekas seperti toples bekas dan lainnya tidak terlalu susah. Karena bentuk dan kondisinya tinggal di atur menyerupai pot.

§  Bambu, pipa dan talang air Bekas
Jika menggunakan bambu, Bilahlah bambu menjadi dua bagian. Dalam memanfaatkan bambu ini, perhatikan kelayakan dengan kondisi pekarangan sehingga tidak mengganggu kondisi pekarangan dan pandangan. Potonglah bambu jika terlalu memanjang. Kemudian silahkan diisi dengan media tanam (tanah).  Adapun penempatan bambu terdiri dari beberapa macam bisa horizontal dengan digantung, bisa juga dengan menggunakan penyanggah di bawah. Sedangkan untuk pipa bisa dibagi dua dengan  model horizontal atau dilubangi dengan model penanaman vertical. Untuk model dan variasi sarana bebas dan disesuaikan dengan kreatifitas kita.
2.  Budidaya Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER)
Kebutuhan protein  hewani dan sayuran terus meningkat. BUDIKDAMBER adalah salah satu cara memperoleh keduanya di lahan terbatas. Sayuran yang digunakan dapat berupa kangkung dan ikannya dapat menggunakan lele atau nila.

Alat dan Bahan

- Ember
- 80 Liter
- Arang batok kelapa
- Gelas Plastik 
- Kawat
- Benih Lele berukuran 5-12 cm sebanyak 60-100 ekor
- Bibit Kangkung
- Tang 
- Solder

Langkah-langkah
Gelas Potongan Kangkung
1. Lubangi Gelas Plastik 10-15 Buah dengan solder / penggantinya
2. Potong Kangkung, Sisakan bagian bawah
3. Masukan bagian bawah Kangkung
4. Masukan arang batok kelapa 50% - 80% Gelas
5. Potong Kawat (12cm) dan Buat Kait untuk pegangan gelas di ember



Persiapan Media
1. Isi Air 60 Liter Diamkan 1-2 Hari
2. Masukan Ikan Diamkan 1-2 Hari
3. Rangkai Gelas Kangkung di pinggir ember

Hasil Pembuatan


Pemeliharaan
- Ember diletakkan di tempat terkena matahari maksimal 
- Kangkung akan terlihat tumbuh di hari ke-3 
- Bila ada kutu di daun kangkung, segera buang daun atau batang karena kangkung akan kriting dan mati 
- Berikan pakan kepada ikan sesuai ukuran sekenyangnya bisa 2-3 kali dengan waktu tetap. (5-7cm pakan pf800, 10cm pf1000, >12cm 781-2, 781-1, 781) 
- Air berubah jadi hijau 
- Amati nafsu makan ikan

Pergantian Air / Sipon
Bila Nafsu makan ikan menurun, Air berbau busuk (NH3, H2S), Ikan mengantung (kepala diatas, ekor ke bawah) maka yang harus dilakukan adalah Ganti Air atau Sipon  (Penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang) dengan kriteria:

- Biasanya 10-14 Hari Sekali Penyedotan 5-8 Liter
- bisa lebih atau keseluruhan bila perlu
- Ganti dengan air bersih Kangkung yang membesar butuh air lebih banyak
- tambahkan air setinggi leher ember

Panen 
Panen Kangkung pertama 14-21 Hari sejak tanam 
Sisakan bagian bawah - tunas kangkung untuk pertumbuhan kembali 
Panen ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali 
Bisa bertahan 4 Bulan 

Panen Ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan bila benih bagus dan pakan baik 
Tingkat bertahan hidup (survival) 40-100% 
Dilakukan dengan diserok atau kuras 
Ikan berkurang karena loncat saat hujan, kanibal dimakan kucing


Sumber Budidaya Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER) oleh JULI NURSANDI, S.Pi., M.Si.

3. Budidaya lebah tanpa sengat (Stingles Bee)

Madu merupakan nutrisi yang paling bagus untuk kesehatan. Dalam masa pandemi ini, peningkatan imun sangat dibutuhkan agar senantiasa tetap sehat tidak mudah terjangkit penyakit maupun virus. Budidaya lebah madu di rumah merupakan upaya dalam menyediakan madu berkualiatas untuk keluarga. Salah satu lebah yang mudah dibudidaya dan aman adalah lebah tanpa sengat (trigona, sp).



Lebah dapat mencari pakan di sekitar rumah kurang lebih radius 200 – 500 meter dari rumah. Madu yang dihasilkan sekitar 150 ml – 300 ml per koloni.


Nah, mudah bukan sobat rimba?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar