Jumat, 21 Juli 2023

 

MANFAAT MULSA BAGI TANAMAN

Disusun Oleh : Nur Fadhilah Syahrawi, S.Hut 
 
 

Sebagian masyarakat masih merasakan cuaca panas di beberapa wilayah Indonesia yang merupakan siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Indonesia merupakan negara tropis dan temperatur akan berada relative konstan di sekitar 30-an derajat Celcius. Penyebab suhu panas yang terjadi ialah akibat adanya gerak semu matahari. Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya. Siklus tahunan tersebut berdampak pada wilayah Jawa, di mana temperatur sedikit naik pada bulan April dan Mei, lalu suhu kembali memuncak di bulan Oktober. Pada bulan selain itu, temperatur akan menurun.

Saat musim kemarau tiba, bencana kekeringan mengancam beberapa wilayah di tanah air, terutama untuk wilayah yang memiliki cadangan air yang sedikit ditambah dengan penampungan air yang tidak maksimal. Oleh sebab itu, pencegahan kekeringan sangat penting dilakukan agar bisa terhindar dari bencana kekeringan. Bencana kekeringan sering kali menimbulkan berbagai macam masalah, seperti, warga mengalami kesulitan mendapatkan air dan juga banyak para petani yang harus gagal panen karena tanaman mereka kekurangan air. Yang paling umum untuk mengatasi kekeringan adalah dengan menggunakan waduk dan embung. Cara tersebut adalah dengan menampung air ketika musim hujan dan bisa dipergunakan saat musim kemarau berkepanjangan.

 Kekeringan bagi tanaman dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidupnya. Adapun salah satu cara menggunakan mulsa. Mulsa Adalah suatu material penutup tanaman budidaya untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik. Mulsa dibagi menjadi dua kelompok yaitu Mulsa Organik dan Mulsa Anorganik. 

A.    JENIS – JENIS MULSA

1.     Mulsa Organik

Mulsa organik diberikan setelah tanaman /bibit ditanam. Keuntungan mulsa organik adalah dan lebih ekonomis (murah), mudah didapatkan, dan dapat terurai sehingga menambah kandungan bahan organik dalam tanah. Contoh mulsa organik adalah alang-alang/ jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman jenis rumput-rumputan lainnya. Kompos bisa digunakan sebagai mulsa di permukaan lahan.

 

Gb.1 Jerami (Mulsa Organik)

2.     Mulsa Anorganik

Mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar/tidak dapat terurai. Contoh mulsa anorganik adalah mulsa plastik, mulsa plastik hitam perak atau karung. Mulsa anorganik dipasang sebelum tanaman/bibit ditanam, lalu dilubangi sesuai dengan jarak tanam. Mulsa anorganik ini harganya mahal, terutama mulsa plastik hitam perak yang banyak digunakan dalam budi daya cabai atau melon.

 

Gb.2 Plastik (Mulsa anorganik)

B.      PENERAPAN

Mulsa umumnya diterapkan menjelang musim tanam. Mulsa anorganik, terutama yang mudah rusak seperti plastik harus diganti setiap musim tanam. Penggunaan mulsa atau serasah adalah teknik konservasi tanah yang tergolong dalam cara vegetatif. Pada teknik ini, permukaan tanah di antara barisan tanaman atau di sekitar batang pohon ditutup dengan bahan-bahan berupa sisa tanaman setelah panen, pangkasan tanaman pagar atau larikan pada budidaya lorong. Mulsa organik dapat bertahan lama tergantung laju dekomposisinya, dan dapat diterapkan ulang jika diperlukan. Efek mulsa pada tanah di iklim sedang amat bergantung pada kapan mulsa diterapkan. Mulsa umumnya diterapkan di awal musim panas ketika temperatur tanah sedang meningkat namun kelembaban tanah masih relatif tinggi, sehingga fungsi menjaga temperatur dan kelembaban tanah lebih optimal. 

 

C.      MANFAAT MULSA

Adapun beberapa manfaat mulsa bagi tanaman diantaranya adalah :

1.     Menjaga Menjaga struktur tanah dan kelembapan Tanah.

Seiring dengan perubahan musim, mulsa menjaga temperatur dan kelembaban tanah, serta mencegah cahaya matahari menyentuh gulma yang baru bertunas.

2.     Menekan pertumbuhan gulma dan penyakit

Mulsa juga dapat mengalihkan beberapa jenis hama seperti siput dari daun tumbuhan yang menyerang tanaman.

3.     Meningkatkan hasil panen pada tanaman buah.

Dengan terjaganya kelembapan tanah dan terminimalisirnya gulma maka dapa diambil diasumsikan bahwa pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal. Berdasarkan penelitian tersebut menunjukan jika pemberian mulsa bisa meningkatkan hasil tomat. Walaupun ditanam saat musim kemarau, namun menanam tanaman dengan mulsa masih tetap akan mendapatkan hasil panen. Bahan mulsa terbaik adalah yang berasal dari brangkasan palawija dengan hasil mencapai 23,6  ton per hektar. Mulsa dari alang alang memberikan hasil 19,0  ton per hektar, mulsa plastik 15,9  ton per hektar, sedangkan tanpa mulsa hanya menghasilkan 12,3 ton per hektar. (Pusatkrisis kemkes, 2017)

4.     Melindungi tanah dari erosi.

Adanya mulsa dapat melindungi tanah dari daya rusak butir hujan, meningkatkan penyerapan air oleh tanah serta mengurangi volume dan kecepatan aliran permukaan (mengurangi erosi).

Selain menghemat biaya ternyata, penggunaan mulsa dapat memberikan banyak manfaat kepada tanaman dan lingkungan sekitarnya.

Nah tretan rimba, Cukup mudah bukan cara menerapkan mulsa pada tanaman ?

 

Referensi :

1.    Aditya, Muhammad. 2015. Mahasiswa IPB University Ciptakan Mycosa, Mulsa Organik yang Mudah Terurai.  Diakses melalui https://fahutan.ipb.ac.id pada tanggal 20 Juli 2023

2.   Kemkes. 2017. Mulsa Organik, Cara Sederhana Mengatasi Kekeringan.  Diakses melalui https://pusatkrisis.kemkes.go.id pada tanggal 20 Juli 2023.

 

Dapat diakses juga melalui :

 https://cdkwilayahsumenep.blogspot.com/2023/07/manfaat-mulsa-bagi-tanaman.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar