Kamis, 25 November 2021

Hasil Hutan Bukan Kayu Talas Bening

Talas-talasan termasuk dari famili Araceae yang merupakan tumbuhan penghasil umbi-umbian dengan nilai manfaat tinggi.  Dahulu, pemanfaatan talas lebih dominan pada umbi nya saja. Saat ini setiap bagian tanaman, baik umbi, batang, dan daun talas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk. 


Umbi dan pelepah daun talas beneng atau bening memiliki kandungan gizi yang tinggi sebagai sumber pangan.  Selain dapat dikonsumsi langsung, umbi talas beneng berpotensi sebagai bahan baku pembuatan tepung, keripik dan berbagai produk lainnya.  Oleh karena itu talas beneng dapat dikelompokan sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang dikelola bersama dengan kayu dalam hutan rakyat agroforestri.

Hasil Hutan Bukan Kayu Talas Bening
Sumber: Google Img

MORFOLOGI TALAS BENENG

Talas beneng memiliki karakteristik yang berbeda dengan talas dari daerah lainnya. Talas ini tumbuh liar di lereng gunung, memiliki batang yang besar dan panjang serta pada bagian akarnya terdapat umbi-umbi kecil (kimpul) yang bergerombol. Selain kimpul, bagian utama yang dapat dimakan adalah batang.


Talas beneng merupakan jenis ubi-ubian asli Pandeglang yang penanaman dan pengelolaannya telah berhasil dikembangkan warga kelompok tani yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti keripik kue dan bahan dasar penganan lainnya.


Bagian yang dapat dimakan dari talas ini cukup banyak. Batang umbi berumur lebih dari dua tahun, panjang mencapai 120 cm dengan bobot 42 kg dan ukuran lingkar luar 50 cm. Talas banten memiliki kadar protein, mineral dan serat pangan yang relatif tinggi.


MANFAAT TALAS BENENG

Prof Dr Ahmad Sulaeman, Guru Besar IPB University mengatakan potensi talas Beneng sangat tinggi karena kapasitas produksi yang tinggi, relatif tahan hama dan penyakit.


Berdasarkan kandungannya, Talas Beneng juga memiliki kandungan-kandungan yang penting bagi tubuh. Berdasarkan hasil uji laboratorium, Talas Beneng memiliki kandungan sebagai berikut.

kandungan talas beneng

Dari beberapa kandungan di atas, menurut Prof Dr Ahmad Sulaeman Talas bening sangat baik untuk kesehatan, seperti:

1. Bagus untuk penderita diabetes

2. Konsumsi terbaik untuk penderita Hipertensi

3. Mencegah penyakit jantung

4. Memperbaiki penglihatan

5. Meningkatkan fungsi kognitif

6. Memperbaiki kesehatan kulit

7. Meningkatkan fungsi sistem imun

8. Baik untuk pencernaan

9. Mencegah kanker

10. Dapat membantu menurunkan berat badan.


Selain dari manfaat untuk kesehatan, Talas beneng juga memiliki nilai pasar yang bagus. Tidak hanya untuk pasar local, Talas juga cukup menjanjikan di pasar Eksport.


Dilihat dari banyaknya manfaat Talas beneng, maka sangat penting untuk meningkatkan bidudaya talas beneng.


BUDIDAYA TALAS BENENG

Syarat Tumbuh

• Dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, lebih optimal pada tanah berpasir seperti alluvial

• pH tanah 5.5-6.5

• Ketinggian optimal 250-1300 m dpl

• Curah hujan 1.000 mm/th

• Suhu optimal 21-27

• Cahaya : terbuka sampai ternaungi 60%


Penyiapan Bibit

• Bibit dari anakan/Tunas Umbi

- Anakan setelah dipisahkan dari induknya sebaiknya disemai dengan jarak tanam rapat sampai terbentuk umbi.

- Setelah terbentuk umbi bisa pindah tanam ke lokasi dengan cara digali, sebagian akar dibuang dan daun dipotong kecuali yang masih kuncup.

- Note : petani anakan langsung tanam

• Bibit dari Umbi

- Di angina anginkan dan disemai

- Di petani langsung tanam.


Penyiapan Bibit

• Bibit dari Huli/tanaman bekas panen

- Potong daun

- Sisakan sedikit umbi di pangkal akar

• Bibit dari umbi mini tidak terjual

- Umbi bisa dipotong disetiap mata tunas

- Umbi disemai atau langsung tanam

• Bibit dari umbi sisa panen

- Umbi bisa dipotong disetiap mata tunas

- Umbi disemai atau langsung tanam


Penyiapan Lahan

• Olah Tanah Sempurna

- Tanah dibersihkan, rumput dan tanaman lainnya dibabad

- Penggemburan lahan bisa dengan bajak/cultivator

- Pembuatan lubang tanam

- Aplikasi pupuk organik (2-5 kg/lubang)

• Tanpa Olah tanah

- Tanah dibersihkan

- Pembuatan lubang tanam

- Aplikasi pupuk organik


Penanaman

• Pemilihan bibit

• Pengaturan jarak tanam

- Tanpa tegakan 1 x 1 m (8.000-10.000 tanaman/ha)

- Dibawah tegakan menyesuikan ( 2 x 2 m sampai 3 x3 m, tergantung tanaman utama diatasnya)

• Penanaman sebaiknya saat musim hujan

• Membuat lubang tanam sedalam 15-20 cm

• Mata tunas tegak ke atas

• Anakan dan huli semua daun tua dipangkas

• Penyulaman maksimal 15 HST

• Tutup lubang tanam dengan pupuk organik dan tanah Pemeliharaan

• Penyiangan : saat 3 dan 7 bulan atau tergantung pada gulma yang dapat menurunkan hasil.


Dilakukan secara mekanis.

• Pemangkasan daun tua setelah 3 bulan, menyisakan 3-

4 daun muda (mempercepat proses pertumbuhan dan pembesarn umbi)

• Pemupukan dasar (150-200 kg NPK/Ha) umur 3 bulan setelah tanam.

• Pengendalian OPT (hampir tidak ada); hasil identifikasi keberadaan OPT Beneng telah dilakukan oleh Tim Untirta. Keberadaan OPT terkendali dengan mekanisme alam (musuh alami).

 

Panen

• Panen Daun

- Setelah 3 bulan : 3-4 daun tua (0.2 kg)

- Setelah 4 bulan : 3-4 daun tua ( 0.3 kg)

- Setelah 5 bulan sd panen : bisa mencapai 1 kg/phn

• Panen Umbi

- Panen saat 8 – 12 bulan produksi 3-6 kg

- > 12 bulan 10-15 kg/ha

- Panen dengan populasi 8.000 tan/ha berkisar antara

30-80 t/ha


 Sumber: 

http://balitek-agroforestry.org/2021/10/read/berita_63/

https://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/2644/

https://www.harian7.com/2020/10/prospek-cerah-budidaya-talas-beneng.html

https://ipb.ac.id/news/index/2020/11/prof-dr-ahmad-sulaeman-talas-beneng-punya-potensi-besar-untuk-ekspor/efee1bd8c0e27fc70819bc38ac7d5f3d

https://banten.litbang.pertanian.go.id/new/index.php/berita/2261-beneng-si-talas-raksasa-dari-banten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar